JUARA.NET - Jika ada petarung yang dinobatkan sebagai jagoan paling dirugikan dalam acaranya Khamzat Chimaev di UFC 279, maka Si Lintah, Li Jingliang, adalah orangnya.
Para penggemar tarung pasti setuju akan hal tersebut.
Bagaimana tidak? Li mengalami beberapa hal memilukan dalam hajatan yang digelar pada Minggu (11/9/2022) WIB itu.
Pilu langsung menghampiri Li dalam sesi konferensi pers yang digelar pada Kamis (8/9/2022).
Sudah repot-repot menyiapkan setelan jas yang keren, Li malah batal naik panggung karena konferensi pers UFC 279 ditiadakan sebagai dampak kerusuhan Khamzat Chimaev.
Tak sampai di situ saja, Li Jingliang juga terdampak dari Chimaev yang tak memenuhi berat badan.
Perubahan jadwal untuk tiga duel teratas membuat Li yang rencananya dipertemukan dengan Tony Ferguson jadi harus melawan Daniel Rodriguez.
Padahal, Rodriguez datang ke jadwal tersebut untuk melawan Kevin Holland di kelas tangkapan 180 pound atau sekitar 81,6 Kg.
Itu artinya Li melawan Rodriguez dengan perbedaan berat badan sebesar 9 pound atau sekitar 4 Kg.
Lebih memilukan lagi, Li Jingliang dinyatakan kalah pada pertarungan melawan Rodriguez yang hasilnya bisa diperdebatkan.
Baca Juga: Colby Covington Tidak Akan Mau Bunuh Diri Bentrok dengan Pembunuh seperti Khamzat Chimaev
Menanggapi kisah pilunya kala menjadi dayang atau pendamping duel Khamzat Chimaev tentu membuat Li tidak terima.
Soal hasil duelnya dengan Rodriguez, petarung UFC asal China tersebut tegas menyebutnya sebagai penggembosan.
"Ini adalah penggembosan," tukas Li Jingliang dilansir Juara.net dari MMAFighting.com
"Kemarin adalah hari Sabtu yang buruk bagi saya."
"Sungguh amburadul."
"Semua atlet, semua petarung di jadwal kali ini menyiapkan berat badannya dengan serius."
"Tetapi banyak kekacauan yang terjadi."
"Saya kira itu adalah situasi yang mengerikan," tambah jagoan UFC berusia 34 tahun itu.
Li Jingliang pun akhirnya menuntut keadilan dan meminta ketiga juri menjelaskan tentang letak kekalahannya.
"Tentu saja saya pikir saya yang menang," tegasnya.
"Saya memenangi duel tersebut."
"Saat Bruce Buffer menyebut nama pemenangnya, saya tidak bisa percaya."
"Itu sudah pertarungan yang buruk dan hasilnya semakin buruk."
"Saya pikir itu tidak adil. Saya mungkin bisa menerima kekalahannya, tetapi tolong jelaskan mengapa saya bisa dinilai kalah."
"Tolong tiga juri jelaskan kepada saya," tambah Li Jingliang.
Tentang penggantian lawan yang dipilih UFC juga membuat Li bertanya-tanya.
Pada saat itu, yang memenuhi limit berat badan kelas welter bukan hanya Tony Ferguson dan Nate Diaz, tetapi juga dirinya.
Li merasa bingung mengapa namanya tidak diperhitungkan juga sebagai pengganti Chimaev yang kegendutan untuk melawan Diaz.
"Saya juga dengan berat badan yang sesuai. Tony juga demikian. Mengapa mereka tidak membiarkan saya dan Tony berduel?"
"Kekacauan itu bukan kesalahan kami, jadi kenapa?"
"Tony malah disabung dengan Nate untuk duel utama. Mengapa bukan saya saja yang melawan Nate?"
"Itu sungguh tidak adil. Saya tidak bisa menerimanya," sambung jagoan UFC berjulukan Si Lintah tersebut.
Atas kondisi pelik yang menimpanya, Li mengaku sudah mendapatkan janji dari Dana White.
White disebut bakal memberi dirinya sebuah duel utama atau paling tidak duel co-main event.
Meksi begitu, Li Jingliang juga tak tahu kapan White bakal memberikannya.
"Beberapa penggemar bilang hal itu tidak masalah karena yang penting saya dibayar mahal," cerita Li.
"Padahal masalahnya bukan begitu. Dana menelepon saya sebelum duel dan dia berutang duel utama atau co-main event."
"Dia tidak mengatakan kapan duel itu bakal digelar tetapi saya membutuhkannya."
"Saya pikir saya butuh panggung yang lebih besar untuk menunjukkan siapa saya," tutupnya.
Baca Juga: Khamzat Chimaev adalah Binatang Buas yang Sempurna untuk UFC
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar