JUARA.NET - Dengan dirinya kini di ambang kolaps dan gagal mempertahankan gelar juara dunia, Fabio Quartararo sudah membahas kualitas motor yang dibutuhkannya untuk MotoGP musim depan.
Fabio Quartararo akhirnya kehilangan posisi puncak klasemen MotoGP 2022 yang dipegangnya sejak seri Portugal pada 24 April lalu.
Sudah sempat unggul 91 poin atas Francesco Bagnaia, Quartararo dikudeta rivalnya itu usai MotoGP Australia 2022 (16/10/2022).
Bagnaia memang tampil luar biasa saat mengejar Quartararo.
Sejak seri Belanda, murid Valentino Rossi itu menang 4 kali dan 7 kali finis podium dalam 8 balapan.
Namun, kemerosotan Quartararo juga punya andil dalam terjadinya pergantian pemimpin klasemen MotoGP 2022 di seri Australia.
Saat Bagnaia menggila di 8 balapan terakhir, sang juara dunia MotoGP 2021 tidak pernah menang, gagal finis 3 kali, dan hanya sekali finis podium.
Isu soal kelemahan motor Yamaha pun kembali mengemuka.
Baca Juga: Hasil MotoGP Australia 2022 - Fabio Quartararo Sial, Francesco Bagnaia Kudeta Takhtanya
Ketika motor-motor Ducati semakin kencang setelah start yang agak lamban, Yamaha masih berkutat dengan masalah lama.
Quartararo belum menyerah terhadap peluangnya mempertahankan gelar musim ini.
Tetapi, dia sudah bicara soal kualitas motor yang dibutuhkannya supaya bisa tampil lebih baik musim depan.
"Saya selalu mendorong sampai batas dengan motor ini, tetapi itu bukan satu-satunya masalah," kata El Diablo seperti dikutip dari Speedweek.
"Masalahnya adalah kami membutuhkan gaya mengemudi yang berbeda dari para rival."
"Ketika membalap sendirian, kecepatan saya selalu bagus."
"Tetapi, dalam balapan selalu sulit. Kami butuh motor yang bisa beralih dengan sempurna."
"Motor yang juga bisa membuat kami punya kemungkinan menang setelah melakukan kualifikasi yang bagus."
Baca Juga: Tak Masalah Dikuntit Pembalap Lain, Musuh Francesco Bagnaia adalah Fabio Quartararo
"Bukan rahasia lagi bahwa kami kekurangan tenaga."
"Tetapi, kami juga kekurangan cengkeraman di belakang."
"Kami butuh motor yang bisa cepat di garis balapan yang ketat."
"Motor yang bisa membuat saya gegas bahkan dengan kecepatan menikung yang lebih rendah."
"Kami butuh motor yang bisa Anda pakai untuk mengejar kemenangan dalam balapan, bukan cuma mengukir waktu latihan tercepat," pungkas Quartararo.
Peluang Fabio Quartararo untuk mempertahankan gelar memang secara matematis masih terbuka.
Tetapi, melihat tren performa Quartararo yang sering keluar dari podium di paruh kedua, peluang menjadi juara dunia MotoGP 2022 kini lebih mengarah ke Francesco Bagnaia.
Di MotoGP Malaysia 2022 (23/10/2022), Bagnaia yang kini punya 233 poin hanya butuh finis dengan 12 poin lebih banyak daripada Quartararo (219).
Artinya, kalau Bagnaia menang di Sepang, dia hanya perlu Quartararo finis di luar 4 besar untuk menjadi juara dunia baru.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar