JUARA.NET - Kemenangan atas Israel Adesanya di UFC 281 lalu membuat Alex Pereira mendapatkan tiga pencapaian sekaligus.
Di UFC 281 pada 12 November lalu, Alex Pereira mengalahkan Israel Adesanya dengan TKO pada ronde kelima.
Hasil itu membawa Pereira menjadi juara baru kelas menengah UFC di mana dia sukses merampas sabuk yang dipegang Adesanya sejak 2019.
Bukan cuma membuat Pereira kini menduduki takhta kelas menengah UFC.
Kemenangan atas Adesanya juga membawa jagoan berjulukan Po Atan alias Tangan Batu itu tiba-tiba masuk ranking pound-for-pound UFC.
Petarung asal Brasil itu langsung ditempatkan di ranking 8 dalam daftar peringkat petarung terbaik di semua divisi UFC itu.
Baca Juga: Israel Adesanya Beruntung, Keputusan Wasit di UFC 281 Disebut Selamatkan Kariernya 2 Tahun
Yang terbaru, Pereira juga mendapatkan titel lain dari kemenangannya di UFC 281.
Jagoan berusia 35 tahun ini sekarang naik pangkat menjadi pemegang sabuk coklat Brazilian jiu-jitsu.
Sebelumnya Pereira baru memegang sabuk ungu dan kini dia hanya setingkat di bawah sabuk hitam.
Pelatih Brazilian jiu-jitsu Pereira, Plinio Cruz, menyatakan Po Atan pantas mendapatkan kenaikan pangkat itu.
Menurut Cruz, Pereira menggunakan BJJ untuk selamat dari Adesanya.
Di UFC 281, Pereira yang berbasis kickboxing memang sempat mengalami kesulitan dalam duel gulat.
Adesanya mengontrolnya dalam waktu sekitar 6,5 menit sementara Pereira sendiri hanya memiliki waktu kontrol atas lawan selama setengah menit.
Namun, Pereira pada akhirnya bisa mengatasi tekanan Adesanya dan berbalik meng-KO lawan.
"Alex sudah lama mempelajari jiu-jitsu dan dia terus memperdalamnya," kata Cruz seperti dikutip dari Bloodyelbow.
"Dia menunjukkan peningkatan. Dia memperlihatkan rasa lapar untuk belajar karena ini MMA, bukan cuma kickboxing."
Baca Juga: Alex Pereira Disebut Tidak akan Bisa Kalahkan Jagoan Top 5 selain Israel Adesanya
View this post on Instagram
"Jika Anda melihat pertarungannya di UFC 281, dia seperti jagoan jiu-jitsu tulen."
"Melakukan takedown, menyapu kaki lawan, melancarkan kuncian kaki."
"Alex selalu berlatih BJJ untuk mencoba mengunci lawan di setiap pertarungan."
"Akan tetapi, bagian utama dari jiu-jitsu bukan soal mengunci lawan," lanjut Cruz.
"Ini bukan tentang menang, tetapi soal sintas. Di bawah situasi yang sangat berat, dia menggunakan jiu-jitsu untuk selamat."
"Dia selamat dan pada akhirnya kembali berdiri untuk meng-KO lawannya."
"Penampilan itu memperlihatkan level yang tinggi dalam kepala, hati, dan teknik seseorang."
"Karenanya, saya dan para pelatih kami percaya bahwa Alex layak mendapatkan sabuk coklat," pungkas Cruz.
Sebagai juara dunia kickboxing, Alex Pereira memang terbilang terlambat masuk ke MMA.
Po Atan baru bertarung 8 kali di arena MMA profesional.
Dia sebelumnya juga baru tampil 3 kali di oktagon saat menantang Adesanya di UFC 281.
Komunitas UFC seperti sepakat bahwa Pereira masih memiliki kelemahan dalam hal gulat.
Akan tetapi, sekarang dengan sudah memegang sabuk coklat BJJ, Pereira bisa dianggap sudah semakin berkembang dalam mengatasi kelemahannya itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bloodyelbow.com |
Komentar