JUARA.NET - Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, menyingkap kuncinya dalam menuai hasil positif di MotoGP dengan motor yang kurang maksimal.
Pembalap asal Prancis itu meraih hasil yang cukup baik dalam gelaran MotoGP 2022.
Fabio Quartararo tercatat mampu mengakhiri musim pada posisi runner-up.
Pencapaian ini agaknya jauh lebih baik dari rekan setimnya di Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli.
Baca Juga: Soal Peluang Ganti Tim MotoGP, Fabio Quartararo Tidak Takut pada Perubahan
Dengan tunggangan yang sama, Yamaha YZR M-1, murid Valentino Rossi hanya finis pada posisi ke-19 di akhir musim.
Banyak pihak lantas bertanya-tanya mengenai pencapaian yang jomplang antara Quartararo dan Morbidelli.
Sang pembalap berjulukan Si Setan atau El Diablo agaknya punya jawaban untuk pertanyaan ini.
Fabio Quartararo mengakui bahwa motor Yamaha YZR-M1 memang jelek.
Pembalap dengan nomor motor 20 ini mengungkapkan bahwa dia bisa menuai pengalaman positif dengan motor cupunya itu karena pola pikir.
Quartararo mengaku bahwa pola pikir yang ditanamkannya ini adalah berhenti mengeluh tentang motor.
Pasalnya, hal itu dinilai hanya menghalangi fokus dan memperparah keadaan.
Baca Juga: Soal Perbandingan Fabio Quartararo dengan 4 Alien, Bos Yamaha Bilang Begini
"Ya, ini adalah fase yang sulit, tetapi saya melihatnya sebagai pengalaman positif," kata pembalap berusia 23 tahun.
"Saya masih dapat mencapai kemampuan maksimal meskipun menghadapi kesulitan besar ini."
"Namun demikian, saya berharap Yamaha akan segera membuat kemajuan besar dan kami bisa menjadi lebih cepat lagi."
"Pada awal musim saya tidak senang karena motornya praktis tidak membaik."
"Tetapi, kemudian saya mengubah pendekatan."
"Jika Anda mengeluh sepanjang waktu, itu tidak baik."
"Sikap ini tidak baik untuk tim, tetapi juga tidak baik untuk diri sendiri."
Baca Juga: Tidak Cuma Asal Negara, Fabio Quartararo dan Kylian Mbappe Ternyata Juga Punya Kesamaan Ini
"Anda kemudian terus-menerus memiliki sesuatu di kepala yang menghalangi Anda.
"Sepeda motornya mungkin jelek, tetapi dengan merengek, Anda hanya memperparah diri sendiri."
"Pasalnya, Anda membuang-buang energi untuk hal selain mengendarai sepeda motor.
"Bagi saya, itu adalah akhir pekan balapan di Austin."
"Saat itulah saya benar-benar berubah. Saya berkata pada diri sendiri: 'Anda memiliki materi ini sekarang, jadi bekerjalah dengan motor itu'."
"Sulit untuk mengikuti balapan yang mana Anda tahu tidak bisa dimenangi."
"Tetapi, situasi itu terkadang terjadi. Anda masih harus memberikan 100 persen kemudian lihat hasil akhirnya."
"Sejak itu, para rival saya tahu bahwa mereka harus memperhitungkan saya jika motor kami lambat di lintasan."
"Saya akan tetap memberikan yang terbaik dan berjuang."
"Lagi pula, di masa-masa sulit itulah Anda bisa banyak belajar," pungkas Fabio Quartararo seperti dilansir Juara.net dari Crash.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar