JUARA.NET - Linda Darrow telah melewati banyak perjuangan dalam naik turun kehidupannya.
Nama Linda Darrow dikenal sebagai salah satu petarung wanita handal di dunia peratarungan.
Mantan juara strawweight di pentas ONE Pride MMA ini memiliki rekor tak terkalahkan 6-0, dengan lima kemenangan melelu KO/TKO dan satu laga lainnya berakhir lewat keputusan juri (unanimous decision).
Linda sempat menepi beberapa tahun dari dunia pertarungan sebelum kini akhirnya kembali dan bergabung dengan kompetisi ONE Championship.
Perwakilan dari HAN Fighthing Academy ini akan melakukan pertarungan menghadapi Victoria Souza pada 25 Februari 2023 mendatang.
Pertarungan kembali Linda ini tentu sudah dinanti-nanti oleh para penggemar pertarungan MMA.
Baca Juga: Sudah Jadi Juara UFC, Islam Makhachev Ditagih Ibunya untuk Pensiun
Namun, tahukah kamu Linda ternyata tak cuma tangguh di arena pertarungan, ia juga sangat tangguh dalam menjalani hidupnya.
Linda sudah merasakan naik turunnya kehidupan sejak usia yang sangat muda.
Seniman beladiri itu menceritakan jika kehidupan perekonomian keluarganya mengalami penurunan di era 98.
"Di era tahun 97-98 itu, almarhum ayah saya sudah pensiun dari TNI, jadi benar-benar enggak ada kerjaan," tuturnya dalam sebuah wawancara pada akhir tahun 2022 lalu.
"Ayah saya sempat jadi buruh motongin kaca untuk lampion-lampion di Sumatera waktu itu di Jambi."
Suka duka itu membuat Linda tertempa menjadi orang yang berkomitmen untuk mandiri dan berjiwa besar.
"Apalagi, itu 98 waktu krismon, tahu sendiri kan enggak kerja enggak makan. Saat itu seperti tertempa kalau mau jadi orang yangkuat harus commit mandiri berjiwa besar, harus usaha," lanjutnya.
Baca Juga: Ketengilan Conor McGregor Cuma Gimik? Mike Tyson Bongkar Seperti Apa Aslinya The Notorious
Linda juga menuturkan ada momen dimana mereka tidak makan nasi selama 2 tahun, sebagai gantinya mereka makan umbi-umbian dan pisang demi menyambung hidup.
"Pernah juga di era itu kita enggak makan nasi sampai dua tahun, jadi kita makan umbi-umbian."
"Di rumah saya kan masih perkebunan Sumatera, di belakang ada tanaman liar ubi pisang. Jadi abang saya ambil bawa ke rumah, enggak ada minyak tanah ya kita bakar aja di sampah."
"Makan apa aja yang penting bisa hidup, Alhamdulillah sampai saat ini saya dan abang sama ibu saya masih bisa hidup, panjang ceritanya," jelasnya.
Linda juga menceritakan jika ia sempat menjadi penyanyi sampai SMU untuk membantu perekonomian keluarga.
"Di usia 10 atau 11 tahun itu saya punya saudara. Mama saya punya basic penyanyi TVRI waktu dulu, tapi enggak terkenal, penyanyi biasa saja. Saya latihan sama mama, ternyata saya punya jiwa seni."
"Saya jadi biduan tahun 2012an sampai SMU. Abang saya pernah ngojek juga saat itu. Saya nyanyi bisa share ke keluarga, buat diri sendiri dan akhirnay punya skill untuk menyanyi dari panggung ke panggung, itu yang penting halal saya jalanin aja itu sampai SMU," terangnya.
Baca Juga: Si Tarantula Bakal Enteng Mangsa Jagoan Top Kelas Ringan UFC Ini
Linda menuturkan ia kerap diundang ke berbagai acara dan hal itu cukup membantu perekonomian keluarganya.
Meski menjadi penyanyi, ia tak melupakan minatnya di dunia olahraga beladiri.
"Saya sekolah jam 7 pagi, pulang jam 2 sore, jam 3 saya latihan. Waktu itu masih SMP latihan sampai setengah enam. Jam 7 sampai 10 malam saya nyanyi setiap hari kecuali Sabtu Minggu."
"Sabunya saya malah ngamen dari hajatan ke hajatan seperti acaranya orang nikahan atau kepolisian negara. saya diundang buat nyanyi di situ, hari Minggu juga saya bertahan sampai SMU."
"Lama-lama perekonomian lumayan, almarhum bapak saya sudah kerja kembali dan saya milih pendidikan agar lanjut meraih prestasi."
Setelah lulus SMA, Linda mengaku tidak lanjut berkuliah dan memilih menekuni dunia olahraga.
"Saya nyanyi sambil tanding juga. Kemudian saya enggak lanjut kuliah, karena saya lebih suka prestasi dan lebih suka jadi atlet, sayang banget sih tapi itu pilihan," terangnya.
Di tahun 2012, Linda sempat ada cedera yang membuatnya tidak bisa mewakili daerah.
Linda akhirnya pergi ke Jawa Tengah dan bergabung dengan Han Academy dan selangkah demi selangkah meraih impiannya.
"Kasarnya, saya enggak bisa mewakili daerah, makanya saya lari ke Jawa Tengah ke Han Academy. Saya dapat info dari teman-teman pencinta MMA dan Han Academy waktu itu cukup populer."
Linda pun menjelaskan jika segala yang terjadi padanya menempanya menjadi lebih kuat seperti sekarang.
Ia pun bertekad kuat meraih prestasi di ONE Championship.
"Kalau saya enggak jatuh bangun, saya enggak akan sekuat ini sekarang, semua berkat dukungan keluarga."
"Masuk Han Academy dan ONE, saya harus terus maju menuju gaol saya. Saya ingin membahagiakan keluarga saya dengan pekerjaan ini, saya harus bisa dan masuk ONE. Saya set goal lagi, saya harus punya prestasi yang baik di ONE, step by step," pungkasnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | juara.net |
Komentar