JUARA.NET - Pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele akhirnya angkat bicara terkait alasan kepindahannya ke Hong Kong.
Flandy Limpele sebelumnya merupakan pelatih ganda campuran pratama PBSI.
Meski baru mencoba menjadi pelatih ganda campuran setelah sebelumnya aktif melatih sektor ganda putra, tangan dingin Flandy memberikan dampak yang cukup baik.
Selama menduduki posisi sebagai pelatih pratama ganda campuran PBSI, Flandy telah mendampingi Amri Syahnawi/Winny Octavina mencetak hattrick gelar di tiga kompetisi yakni Lithunian International 2022, Bonn International 2022 dan Nantes International Challenge 2022.
Selain itu, anak didik Flandy lainnya, Jaafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri juga berhasil membuat kejutan dengan menembus babak perempat final Indonesia Masters 2023.
Namun, sebuah kabar mengejutkan terungkap baru-baru ini.
Flandy dikabarkan memilih mundur dari PBSI dan hijrah ke tim bulu tangkis Hong Kong.
Kepindahan Flandy ke luar negeri itu pun menimbulkan banyak pertanyaan ke publik.
Baca Juga: Masih Luar Biasa di Usia Kepala 3, Ahsan Bikin Legenda Bulu Tangkis China Bilang Begini
Apa gerangan yang membuat Flandy pergi dari PBSI dan mengapa kepergiannya terkesan menjadi polemik.
Terkait masalah ini, Flanyd Limpele pun memberikan penjelasannya.
Flandy mengungkapkan jika dia tahu diri, bahwa dari awal dirinya memang direkrut oleh PBSI untuk menjadi pelatih pratama.
Ia pun sadar tidak ada kesempatan baginya untuk naik menjadi pelatih utama.
Karena itulah, Flandy sudah mengajukan resign sejak akhir tahun lalu.
"Awalnya karena saya menerima beberapa tawaran dari luar negeri untuk menjadi headcoach (Pelatih Kepala) di nomor ganda," ucap Flandy kepada BolaSport.com.
"Jobdesk-nya (memiliki tanggung jawab) besar, maka tentu saja nilai kontrak juga mengikuti. Saya sadar, bahwa posisi saya adalah pelatih pratama dan saya tahu diri bahwa di PBSI tidak ada ruang untuk saya naik ke pelatih utama," tutur Flandy.
"Karena itu, saya mengajukan resign secara lisan kepada PBSI di akhir bulan Desember 2022," ucap mantan ganda putra nomor satu dunia bersama Eng Hian itu.
Baca Juga: Tampil Bak Monster, Viktor Axelsen Bikin China Pusing Ciptakan Tandingannya
Namun, itikad Flandy yang ingin mengundurkan diri itu masih ditahan PBSI.
Ia diminta bertahan sambil dijanjikan akan ada win-win solution untuk kondisinya.
Karena sampai dua bulan menunggu tak ada kepastian, Flandy pun kembali mengajukan resign.
"Saya diarahkan untuk bertahan dan menunggu dulu sambil dicari win-win solution. Akhirnya saya mengikuti petunjuk tersebut dan menunggu sampai dua bulan tetapi tidak ada kepastian solusi," kata Flandy.
"Hingga akhirnya saya memutuskan resign pada pertengahan Februari (2023)," tuturnya.
Flandy menegaskan jika perpaduan rasa rindu pada atmosfer kompetisi BWF World Tour dan tawaran yang datang menjadi alasan kuat kepindahannya.
Pelatih asal Indonesia itu juga menjelaskan jika dia tidak pernah meminta posisi pelatih utama.
"PBSI memang tidak pernah menjanjikan posisi pelatih utama. Saya menerima pinangannya (April 2022) untuk di posisi pelatih pratama," ucap Flandy.
"Rasa rindu ke World tour series dan keinginan untuk naik kelas dan belajar lagi itulah yang membuat saya resign."
"Dan saya tidak pernah meminta posisi pelatih utama pada PBSI, karena sejak November 2022 sudah ada pinangan dari negara lain," kata Flandy menegaskan.
Terlepas dari alasannya keluar, Flandy akan pindah ke Hong Kong untuk menjadi pelatih kepala di tiga sektor sekaligus yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar