Meski begitu, Rionny tetap mengapresiasi perjuangan para wakil Indonesia yang sudah berhasil maju hingga ke semifinal.
"Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang, Apri harus mundur karena cedera bahu," kata Rionny.
"Sementara itu, Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final," imbuhnya.
Rionny lantas menyoroti faktor cedera yang membuat beberapa wakil Indonesia tak bisa tampil maksimal.
Pihak PBSI pun kini akan berusaha mencari akar permasalahan dari cedera yang dialami para pennulutangkis Indonesia.
"Yang juga menjadi catatan saya adalah banyaknya pemain yang cedera. Chico cedera di pergelangan kaki, Rinov di tangan, sedangkan Apriyani di bahu," ujarnya.
"Ketika dalam persiapan di Jakarta, mereka semua dalam kondisi baik dan fit. Apakah cedera ini terjadi karena intensitas pertandingan yang dijalani pemain yang demikian tinggi sejak All England atau bagaimana," kata dia.
"Tentu akan kami cari akar permasalahannya bersama dokter dan pelatih," ucap Rionny.
Terlepas dari hasil nihil di Swiss Open 2023, pihak PBSI berharap para pebulu tangkis Indonesia bisa fokus ke turnamen berikutnya.
"Setelah gagal di Swiss, saya harapkan para pemain bisa kebih fokus ke turnamen berikutnya di Madrid, Spanyol."
"Lupakan kegagalan dan konsentrasi untuk tampil lebih bagus lagi untuk bisa menjadi juara di Spanyol pekan depan," ucap Rionny.
Beberapa pebulu tangkis Indonesia memang dijadwalkan akan berjuang kembali di turnamen Spain Masters 2023 yang berlangsung mulai 28 Maret mendatang.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar