JUARA.NET - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengutarakan pembelaan diri terkait apa yang terjadi padanya.
Marc Marquez sebelumnya mendapatkan hukuman double long lap usai crash yang disebabkannya di MotoGP Portugal.
Pembalap asal Spanyol itu pun menerima penalti tersebut untuk seri MotoGP Argentina 2023.
Namun, Marquez berakhir absen di MotoGP Argentina karena cederanya yang belum benar-benar pulih.
Setelah Marc Marquez dipastikan melewatkan seri di Argentina, Steward FIM mengubah penerapan penalti menjadi ke balapan berikutnya yang diikuti Marquez.
Repsol Honda pun lantas mengajugkan banding atas modifikasi tersebut dan pengadilan memenangkan mereka.
Alhasil, Marquez akan kembali beraksi di MotoGP Prancis tanpa sanksi apapun.
Terkait masalah tersebut, Marc Marquez pun angkat bicara.
Baca Juga: Marc Marquez Comeback di MotoGP Prancis 2023, The Baby Alien Tak Lupa Ucapkan Terima Kasih
Tapi, meski telah bebas dari sanksi itu, Marquez merasa hal terburuk adalah absen beberapa seri.
Marquez memang harus absen selama beberapa seri karena kondisi tubuhnya yang tak memungkinkan untuk kembali membalap usai operasi.
"Ketika saya menerima penalti itu, saya pergi ke Stewards (di Portimao) dan saya sepenuhnya setuju untuk menerimanya karena itu adalah kesalahan besar," kata Marquez.
"Tapi yang saya terima adalah untuk Argentina, itu tertulis di kertas, dan saya menandatanganinya."
"Saya bertanya lagi kepada Stewards 'apakah ini untuk Argentina? Mereka mengatakan ya."
"Saya menjalani operasi. Kemudian, untuk beberapa alasan, setelah dua hari, seseorang mengubahnya."
"Saya tidak tahu siapa, tetapi itu bukan kesalahan saya."
"Percayalah, hukuman terburuk adalah berada di rumah selama tiga balapan."
Baca Juga: Ketimbang Duit Berlimpah dari Honda, Marc Marquez Lebih Butuh Motor Ducati Menurut Lorenzo
Pengubahan kata-kata dalam hukuman itu juga bukan keputusan yang tepat menurutnya.
"Sekarang, sepertinya (kata-kata hukuman) diubah menjadi 'balapan berikutnya yang akan Anda ikuti', jika Anda tidak mengalami cedera."
"Itu bukan solusi terbaik. Karena kami akan mengambil lebih banyak risiko.'
"Di masa lalu kami memiliki beberapa situasi, misalnya Marini di Moto2 melakukannya dan itu normal, itu akan membuat para pembalap akan lebih memaksakan diri untuk kembali (lebih awal)."
"Dan itu akan menciptakan citra yang buruk."
"Karena para pembalap akan melakukan penalti dan kemudian berhenti di dalam (pit) box."
"Bagi saya, akan mudah untuk kembali di Jerez, mengambil penalti, dan berhenti di dalam (pit) box.
"Ini yang harus kami hindari. Jadi mereka perlu memikirkan strategi lain."
"Saya bukan bos FIM, boslah yang harus memperbaiki semuanya."
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar