Orang Jepang yang bertanggung jawab dalam masalah motor Honda ini dinilai terlalu sombong karena tak mau menerima saran dari pihak luar.
Bahkan, mereka ogah merekrut teknisi Eropa karena akan menyinggung harga dirinya.
"Dengan sangat sombong, orang-orang itu tak menginginkan nasihat atau bantuan dari luar, apalagi merekrut insinyur dan teknisi Eropa untuk membantu mereka keluar dari lubang."
Masih menurut sumber itu, mereka ingin segalanya dilakukan dengan cara sendiri.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2023 - Kondisi Bercabang Rekan Setim Francesco Bagnaia
Masalahnya adalah secara metode dan teknologi, Ducati, Aprilia dan KTM yang mengandalkan teknisi dan sistem kerja F1 jauh lebih mau daripada mereka.
"Bagi mereka (Jepang), akan menjadi penghinaan jika orang Italia, Spanyol, Inggris, Austria, atau Jerman mengajari mereka caran membuat motor yang bisa menang," tandas sumber tersebut.
Hingga seri ketujuh di Jerman, empat besar klasemen MotoGP 2023 dikuasai Ducati, mulai dari Francesco Bagnaia, Jorge Martin, Marco Bezzecchi, hingga Johan Zarco.
Pembalap Honda baru muncul di posisi ke-13 atas nama Alex Rins.
Marquez berada di urutan ke-19, sedangkan Joan Mir posisi ke-24.
Editor | : | Taufik Batubara |
Komentar