JUARA.NET - Senaksir-naksirnya Francesco Bagnaia pada mentornya, Valentino Rossi ternyata tetap ada yang tak ingin dia ikuti dari sang legenda MotoGP.
Jalan berbeda diambil pembalap Lenovo Ducati itu soal gelar pahlawan di ajang balapan tersebut.
Selama ini, The Doctor punya magis tersendiri.
Para penggila balapan bak tersihir baik dengan performa maupun persona yang dibawanya di luar balapan.
Sebagai murid, Bagnaia tentu berkesempatan besar meneruskan hal itu.
Apalagi dia kini sedang berusaha mempertahankan gelar juara dunianya.
Namun, pembalap yang akrab disapa Pecco tersebut ternyata sama sekali tidak terarik.
Baginya seorang pembalap punya jalan ceritanya sendiri-sendiri.
Dia memutuskan untuk membuat cerita yang lain dari sang guru.
"Cerita dengan karakter heroik tak terlalu menarik bagi saya," ujar Francesco Bagnaia, dilansir Juara.net dar Speedweek.com.
Baca Juga: Bikin Adik Valentino Rossi Merasa Terancam, Paolo Ciabatti Klaim KTM Jadi Hebat Berkat Ducati
"Karena saya sendiri merasa seseorang harus punya gayanya sendiri."
"Bagi saya, hasil di trek mengartikan seperti apa pembalap tersebut."
"Itu juga merepresentasikan seperti apa serta peran yang cocok untuknya," sambungnya.
Menurut Bagnaia, saat ini era MotoGP sudah bergeser.
Semua pembalap dan tim punya kesempatan menang yang sama.
Bahkan jurang perbedaan tim satelit dan pabrikan yang dahulu sempat ada, kini sudah hilang.
"Keadaannya sudah berbeda sekarang," ujarnya.
"Dahulu ada Fantastic Four (Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dan Pedrosa, dan Casey Stoner, kemudian, ada pula Marc Marquez)"
"(Sekarang), entah di tim utama ataupun satelit, mereka mengendarai sepeda motor yang bisa di depan."
Baca Juga: Resep Kudeta Sudah di Tangan, Duel Murid Valentino Rossi Makin Seru
"Sebelumnya, tim satelit levelnya bahkan tidak sampai 80 persen."
"Situasinya sudah banyak berubah," tambah Bagnaia.
Kesuksesan Pecco bersama Ducati tak melulu dapat pujian.
Dia kerap dibandingkan dengan pembalap sukses Ducati lainnya, Casey Stoner.
Soal hal ini, murid Valentino Rossi itu memilih acuh tak acuh.
"Saya pikir orang-orang terlalu terikat dengan masa lalu," bebernya.
"Mereka membuat perbandingan pembalap sekarang dengan zaman dulu."
"Anda tidak bisa membandingkan saya dengan Casey Stoner yang pernah jadi juara di atas sepeda motor Ducati pada musim 2007."
"Saat Anda bertanya pada penggemar balapan yang baru mengikuti balapan, mereka akan bilang menyukai saya."
"Tetapi, untuk penggemar balap yang sudah mengikuti sejak era Valentino (Rossi), Casey, Dani, Lorenzo, Marquez, mereka bakal bulan Casey lebih baik," imbuh Bagnaia.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar