Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PBSI-nya Malaysia Tanda Tangani Perjanjian yang Bisa Jadi Ancaman untuk Indonesia

By Fiqri Al Awe - Minggu, 9 Juli 2023 | 19:00 WIB
Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, saat tampil pada laga final Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.
TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM
Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, saat tampil pada laga final Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.

JUARA.NET - PBSI-nya Malaysia, BAM membuat kerja sama penting yang bisa saja menjadi ancaman untuk rival-rivalnya, termasuk Indonesia.

Negeri Jiran sepertinya kian sadar pentingnya kesehatan mental bagi para atlet.

Hal itu menggerakkan BAM untuk bekerja sama dalam pengembangan psikologis pebulu tangkisnya.

Dilansir Juara.net dari Bernama.com, mereka menggaet University of Cyberjaya untuk melakukan pengembangan tersebut.

Perjanjian kerja sama telah dilakukan kedua belah pihak pada 7 Juli kemarin.

Bos BAM, Datuk V. Subramaniam tentu berharap banyak atas perjanjian ini.

Dia yakin dukungan psikologi yang bagus bakal meningkatkan kemampuan atlet.

Apalagi saat yang dibahas adalah para calon bintang Malaysia masa depan di Akademi Badminton Malaysia (ABM).

"Kami punya banyak pemain muda," ungkapnya.

"Beberapa dari mereka masih berusia 13 tahun."

Baca Juga: Sesumbar Pelatih Malaysia, Sebut Dominasi Juru Latih Indonesia Mulai Luntur

"Di mana para pemain itu jauh dari keluarganya."

"Kewajiban kami adalah membantu meraka lakukan latihan yang bagus."

"Kami juga harus membina mereka dan membuat mentalnya tetap terjaga."

"Para pemain bakal mendapatkan keuntungan jangka panjang dari edukasi psikologis."

"Mereka juga akan mendapatkan program pengetahuan mental, ada pula pengecekan kondisi kesehatan kognitif dengan bantuan UoC," tambah Subramaniam.

Soal isi dari MOU yang ditanda tangani, pihak University of Cyberjaya sedikit memberikan bocoran.

Wakil rektor, Prof. Dr. Zabidi Hussin menyebut murid-murid serta staff pengajar di UoC bisa turut membantu pengembangan urusan psikologis di BAM.

"Kami berusaha membuat dampak yang positif bagi kehidupan anak muda, dan atlet dengan dukungan penuh," terang Zabidi Hussin.

"Kami juga akan menyediakan pelatih kesehatan mental yang profesional."

Baca Juga: Sempat Kelimpungan usai Pisah dengan Pelatih Indonesia, Raja Bulu Tangkis Malaysia Lakukan Hal Ini Demi Korea Open 2023

"Bersama, kita akan meningkatkan kapasitas murid-murid dari segi atletik maupun akademik."

"Dekan fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial, Prof. Dr. J. Anasuya adalah ahli dibidang psikologi."

"Dia akan membantu langsung BAM untuk meningkatkan kemampuan psikolog mereka," imbuhnya.

Hingga update peringkat tertanggal 4 Juli, Malaysia memang cukup minim wakil dalam ranking 10 besar BWF.

Mereka praktis hanya punya wakil di peringkat top yakni pada sektor ganda putra dan ganda campuran.

Bukan tidak mungkin terobosan ini menjadi awal munculnya bintang-bintang baru dari Malaysia.

Baca Juga: Rekap Canada Open 2023 - Pawang Ahsan/Hendra Keok, Ratu Bulu Tangkis ke Partai Puncak

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Fiqri Al Awe
Sumber : Bernama.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X