"Tapi, konsep umumnya selalu tetap sama , hanya karakter mesin yang berubah, mesin memiliki pengiriman tenaga yang berbeda, namun, sasis dan sensasi ke roda depan dan belakang tetap sama ", catat Nakagami.
Baca Juga: Seperti Merendahkan Statusnya, Gaya Balap Marc Marquez Bikin Manajer Ducati Gerah
"Motor 2022 kemudian sangat berbeda di semua level."
"Sasis, geometri, kesan depan, motor kehilangan DNA Honda-nya, jadi saya harus mengubah gaya berkendara saya yang saya peroleh empat tahun sebelumnya," jelas pembalap asal Jepang tersebut.
Nakagami mengakui jika pada awalnya, ia tak memiliki kesan negatif dengan motor versi 2022 itu.
Tapi, ketika MotoGP musim 2022 dimulai, ia mulai merasakan kesulitannya.
Nakagami merasa tidak bisa menggunakan berbagai pengalamannya selama ini untuk menguntungkannya di balapan karena motornya berubah.
Mau tak mau hal itu menjadi masalah yang harus ia dan timnya cari solusinya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar