"Ini adalah eranya pabrikan Eropa," tukas Jorge Lorenzo, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Saya sendiri tidak tahu pasti soal sampai kapan hal ini bakal berlangsung."
"Menurut saya, mereka sama-sama tidak punya pembalap yang sensitif untuk mengembangkan sepeda motor."
"Mereka tak bisa membuat sepeda motor yang bisa dikendarai semua orang," sambungnya.
Belakangan pembalap penguji, Stefan Bradl sempat buka suara terkait performa buruk Honda.
Pembalap asal Jerman itu menolak keras jika dia dijadikan kambing hitam karena pada akhirnya keputusan pengembangan akan dikembalikan ke teknisi.
Semasa aktif dahulu, Lorenzo mengaku juga sering memberikan masukan.
Andai bukan karena kecelakaan di seri Belanda tahun 2019, dia merasa masih akan jadi bagian Honda.
Eks pembalap berjulukan X-Fuerra itu merasa tidak ada jalan pintas bagi Honda dan Yamaha untuk kembali gacor.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar