JUARA.NET - Keterpurukan Honda dan Yamaha menuai komentar menarik dari eks pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo yang pernah membela panji kedua pabrikan itu.
Dua produsen asal Jepang tersebut memang sedang dalam posisi kurang bagus.
Mereka kompak mendekam di posisi juru kunci dalam tabel klasemen tim pabrikan.
Honda praktis sedikit lebih mujur ketimbang Yamaha.
Tim berlogo sayap ini total sudah mengoleksi 89 poin dari delapan balapan yang dipentaskan.
Sementara itu, tim garpu tala yang hanya turun dengan dua sepeda motor saja baru mengantongi 82 poin.
Performa tak gacor pabrikan Jepang turut mendapatkan komentar dari Lorenzo.
Dia merasa MotoGP saat ini sedang didominasi pabrikan dari Eropa.
Lamanya rezim kekuasaan pabrikan Eropa juga tak bisa dia prediksi.
Mantan rekan setim Valentino Rossi itu lantas menguak dosa besar kedua pabrikan tersebut.
"Ini adalah eranya pabrikan Eropa," tukas Jorge Lorenzo, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Saya sendiri tidak tahu pasti soal sampai kapan hal ini bakal berlangsung."
"Menurut saya, mereka sama-sama tidak punya pembalap yang sensitif untuk mengembangkan sepeda motor."
"Mereka tak bisa membuat sepeda motor yang bisa dikendarai semua orang," sambungnya.
Belakangan pembalap penguji, Stefan Bradl sempat buka suara terkait performa buruk Honda.
Pembalap asal Jerman itu menolak keras jika dia dijadikan kambing hitam karena pada akhirnya keputusan pengembangan akan dikembalikan ke teknisi.
Semasa aktif dahulu, Lorenzo mengaku juga sering memberikan masukan.
Andai bukan karena kecelakaan di seri Belanda tahun 2019, dia merasa masih akan jadi bagian Honda.
Eks pembalap berjulukan X-Fuerra itu merasa tidak ada jalan pintas bagi Honda dan Yamaha untuk kembali gacor.
Baca Juga: Murid Valentino Rossi Akui Masih Sulit Berduel dengan Marc Marquez dan Pembalap Top MotoGP Lainnya
Dia merasa mereka harus meniru langkah ulet Ducati di belakang kemudi Gigi Dall'Igna.
"Ini bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dalam sekejap," terang Lorenzo.
"Banyak kerjaan yang harus dilakukan, di mulai dari tetap tenang dan memahami apa yang dibutuhkan sepeda motor."
"Ini adalah kerja yang sama seperti dilakukan oleh Gigi Dall'Igna pada tahun 2014 silam."
"Dia membuat sepeda motor terbaik tahun demi tahunnya."
"Sampai akhirnya dia bisa menelurkan sepeda motor terbaik yakni saat ini."
"Hal tersebut tidak mudah dan butuh banyak waktu," pungkasnya.
Baca Juga: Ketimbang Adik Valentino Rossi, Pembalap Satu Ini Lebih Menarik Minat Ducati
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar