JUARA.NET - Pelatih Lee Zii Jia, Tat Meng mengungkap sebuah fakta mengejutkan bak bom jelang Kejuaraan Dunia 2023.
Pelatih tunggal putra Malaysia, Tat Meng baru-baru ini angkat bicara terkait kebijakan Federasi Bulu Tangkis Malaysia yang dinilainya merugikan pemain independen.
Federasi Malaysia diketahui memiliki aturan baru, mereka tidak mengizinkan pemain independen untuk berlatih di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) di Bukit Kiara jika mengenakan appareal yang berbeda dengan sponsor timnas.
Tim nasional Malaysia menandatangani sponsorhip selama lima tahun dengan Yonex pada tahun 2021 lalu.
Tapi, tak semua pemain independen memiliki sponsor yang sama dengan mereka.
Sebagai pelatih dari pemain independen, Tat Meng pun merasa kebijakan ini merugikan anak didiknya dan atlet lain.
Padahal, para atlet independen kini juga tengah bersiap untuk fokus tampil di kompetisi Kejuaraan Dunia 2023 pada 21 Agustus 2023 mendatang.
"Sebelum Kejuaraan Dunia, BAM memberi tahu kami bahwa para (pemain) profesional tidak dapat mengenakan pakaian dari merek selain sponsor BAM, jika mereka ingin berlatih bersama pada hari Rabu."
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Jadi Rival Jonatan Christie, Lee Zii Jia Dapat Wejangan dari Sosok Ini
"Saya sangat terkejut dengan ini, mengingat hal itu diberlakukan di tengah persiapan Kejuaraan Dunia."
"Sejak Desember tahun lalu, BAM telah mengundang Lee Zii Jia (dan pemain independen top lainnya) untuk berlatih dengan pemain nasional setiap hari Rabu, dan kami merasa terhormat dapat mencapai situasi win-win, termasuk membantu BAM menaikkan level mereka."
"Konflik sponsor ini bukan hanya menjadi pertimbangan BAM, tetapi juga memengaruhi tim kami, yang tidak hanya terdiri dari Zii Jia, tetapi staf pelatih, ahli kebugaran, dan fisio kami."
"Akibatnya, kami tidak dapat memenuhi undangan pelatihan di ABM sebelum terbang ke Denmark."
Tat Meng juga merasa jika aturan BAM ini menyudutkan para pemain independen.
Ia mengkritisi pernyataan BAM yang menyebut jika kemenangan pemain profesional juga sama halnya dengan pemain nasional sama-sama membanggakan negara.
Namun, aturan mereka malah mempersulit para pemain independen.
"Ketika BAM bersikeras akan hal ini, sementara kami semua bersiap untuk kompetisi besar, secara pribadi saya merasa diintimidasi oleh mereka yang berkuasa."
"BAM sering mengatakan bahwa tidak masalah apakah seseorang pemain nasional atau profesional, karena mereka semua adalah orang Malaysia, dan kejayaannya dibagi. "
"Tapi aturan ini tidak mencerminkan hal itu," keluh Tat Meng.
Terkait masalah tersebut, Direktur Administrasi BAM, Michelle Chai mencoba memberikan penjelasan.
Chai menuturkan jika ada beberapa klausa dalam kontrak mereka dan sponsor yang bisa membuat mereka terkena sanksi jika tidak mematuhinya.
Karena itu, aturan tersebut dibuat.
Selain itu, Chai menjelaskan jika pemain independen masih bisa menggunakan sepatu dan peralatan dari sponsor mereka.
Tapi, baju mereka harus sama dengan sponsor tim nasional jika ingin berlatih di ABM.
Mereka juga mengaku telah menawarkan beberapa opsi untuk masalah ini.
"Ada klausul dalam kontrak kami dengan sponsor kami, yang secara khusus menyatakan bahwa kami dapat dikenakan sanksi finansial, jika kami tidak mematuhinya," tutur Michelle Chai.
"Para pemain profesional masih bisa menggunakan alas kaki dan peralatan sponsor pribadi mereka, tapi itu hanya pakaiannya saja."
"Kami mengeluarkan arahan kepada semua pemain profesional, pelatih, dan ofisial, dan bahkan menawarkan beberapa opsi untuk melakukannya," tambahnya.
Terlepas dari keterangan dari kedua pihak, masalah ini tentu bisa membesar jika tidak segera dicari jalan tengahnya.
Mengingat, banyak pemain independen yang menjadi tumpuan prestasi Malaysia seperti Lee Zii Jia, Goh Jin Wei, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan beberapa nama lainnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar