"Saya sangat senang sekali," kata Espargaro, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Rasanya begitu spesial saat saya melewati bendera finis di balapan kandang ini."
"Tetapi, pagi hari saya dimulai dengan rasa getir di lidah."
"Karena saya hanya bisa mengamankan posisi ke-2 pada kualifikasi kedua."
"Sebenarnya itu juga modal yang bagus tetapi saya tetap merasa seperti seorang pecundang."
"Saya sudah mengerahkan segalanya di Q2, tetapi Pecco lebih baik. Dia luar biasa, dia bahkan berhasil membukukan rekor putaran terbaik."
"Saya sedikit kesal, oleh sebab itu saya datang ke sesi sprint dengan perasaan menggebu-gebu," sambungnya.
Sepanjang balapan, Espargaro melihat betapa tingginya level yang ditunjukkan oleh Bagnaia.
Dia lantas menggunkan strategi menunggu ban belakang lawan habis dan rencana itu berbuah senyum di wajahnya.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar