JUARA.NET - Klub top Liga Italia, Juventus, dibuat deg-degan oleh aksi debut di Serie A dari pemain asal Jepang, Hidetoshi Nakata, pada hari ini tepat 25 tahun yang lalu, 13 September 1998.
Jepang hancur-hancuran di Piala Dunia 1998 dengan selalu kalah di Grup H.
Namun, aksi salah satu pemainnya memikat klub-klub Eropa.
Dia adalah Hidetoshi Nakata, yang kala itu selalu tampil penuh 90 menit sebagai "pemain nomor 10" Jepang dalam formasi 3-4-1-2.
Adalah klub Liga Italia, Perugia, yang kemudian merekrut Nakata pada 1 Juli 1998.
Perugia saat itu baru promosi ke Serie A.
"Sebenarnya saya mendapatkan berbagai tawaran dari klub Prancis, Inggris," cerita Nakata kepada FIFA TV.
"Saya tak tahu kenapa, untuk saya Serie A seperti sepak bola sebenarnya."
Nakata dibeli Perugia dari klub Jepang, Bellmare Hiratsuka, dengan harga 3,5 juta dolar AS saja.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Emma Raducanu Menyihir Dunia, Jadi Juara Grand Slam dengan Peluang 0,2 Persen
Hidetoshi Nakata menjadi pemain Jepang kedua yang bermain di Serie A Liga Italia setelah Kazuyoshi Miura pada 1994-1995.
Namun, sementara keberadaan Miura lebih dianggap untuk kepentingan bisnis di mana Genoa disponsori perusahaan asal Jepang, Kenwood, Nakata benar-benar menjadi perekrutan yang didasari alasan teknis.
Tidak heran hype cukup besar didapatkan pemain kelahiran 22 Januari 1977 itu.
Nakata langsung mendapatkan tempat utama di dalam skuad Perugia yang dilatih Ilario Castagner.
Seperti di Timnas Jepang, dia menjadi "pemain nomor 10" Perugia dalam formasi 4-4-1-1.
Namun, Perugia menghadapi pertandingan yang tidak mudah pada laga pertama mereka di Serie A 1998-1999.
Pada 13 September 1998, Nakata dkk. menjamu juara bertahan Juventus di Renato Curi.
Juventus kala itu diperkuat bintang-bintang macam Filippo Inzaghi, Zinedine Zidane, dan Didier Deschamps.
Sebelum pertandingan, Nakata mendapatkan perlakuan bak selebritas dengan difoto bersama megabintang Juventus, Alessandro Del Piero.
Perugia dan Nakata seperti akan mendapatkan debut yang buruk karena mereka sudah tertinggal 0-3 di babak pertama.
Juventus unggul lewat tembakan jarak jauh Edgar Davids (menit ke-23), sundulan Igor Tudor (32'), dan gol spektakuler Gianluca Pessotto (45').
Namun, Hidetoshi Nakata beraksi pada babak kedua.
Di menit ke-52, dari sudut sempit dia melepaskan tembakan yang menaklukkan kiper Angelo Pagotto di tiang dekat.
Tujuh menit berselang, Nakata mencetak gol lagi lewat tendangan setengah voli menyusul kemelut di muka gawang Juventus.
Si Nyonya Tua pastinya dibuat deg-degan karena gagal menang melawan tim promosi tidak akan menjadi start yang bagus buat mereka.
Untungnya bagi tim asuhan Marcello Lippi, mereka memperlebar jarak lagi lewat gol Daniel Fonseca di menit ke-65.
Namun, Perugia masih bisa mencetak gol ketiga via Antonino Bernardini di menit ke-88 untuk membuat pertandingan berakhir ketat dengan skor 3-4.
Start bagus Nakata berlanjut di sepanjang kompetisi.
Dia menjadi bintang Perugia dengan mencetak 10 gol di Liga Italia 1998-199 sekaligus menyelamatkan klub dari degradasi dengan finis di peringkat 14 klasemen Serie A.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | fifa tv |
Komentar