Dengan 66 poin, Lauda unggul atas rekan setimnya yang mengoleksi 62,5 angka, Alain Prost.
Ketika itu hanya 6 pembalap terdepan yang mendapatkan skor dengan urutan poinnya 9, 6, 4, 3, 2, 1.
Niki Lauda jadi hanya perlu finis di posisi kedua pada GP Portugal 1984 untuk memastikan diri menjadi juara dunia.
Hampir sepanjang balapan Lauda berada di belakang Nigel Mansell (Renault) yang menempati posisi kedua.
Namun, Mansell melintir di lap 52 sehingga posisi kedua bisa diambil oleh Lauda.
Skenario "finis minimal di posisi kedua" akhirnya menjadi kenyataan bagi legenda F1 yang meninggal dunia pada 20 Mei 2019 itu.
Niki Lauda finis di P2 di belakang Alain Prost yang memenangi lomba.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Ingat-ingat Namanya! Gol Pertama Wayne Rooney Setop Rekor Tak Terkalahkan Arsenal
Di klasemen akhir, Lauda mengoleksi 72 poin sedangkan Prost 71,5.
Lauda pun menjadi juara dunia F1 dengan keunggulan hanya 0,5 poin.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar