Akan tetapi, ada beberapa alasan yang membuat angka penjualan pertarungan Ngannou menjadi letoi.
Pertarungan digelar di Arab Saudi dengan waktu yang tidak normal untuk penggemar olahraga tarung di Amerika Serikat.
Konsentrasi penjualan PPV juga terpusat di Inggris karena faktor Tyson Fury.
Alhasil, penggemar di Amerika Serikat secara praktis cuma bisa menonton via streaming.
Hal itu menjelaskan mengapa penjualan siaran televisi jadi tidak besar.
Pantas dihitung juga bahwa duel Ngannou-Fury sepenuhnya sudah dibiayai oleh investasi dari Arab Saudi.
Dengan begitu, pihak promotor bisa jadi tidak terlalu mendorong penjualan PPV karena mereka sudah dipastikan tidak bakal merugi.
Kendati demikian, angka penjualan PPV yang sangat letoi bisa berpengaruh pada masa depan Francis Ngannou di tinju profesional.
Jika tidak ada pendanaan seperti dari Arab Saudi, boleh jadi promotor akan berpikir dua kali untuk memanggungkan Ngannou lagi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bloodyelbow.com |
Komentar