JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 41 tahun yang lalu, sebuah tragedi menimpa seorang petinju asal Korea Selatan yang kemudian mengubah olahraga adu jotos di ring segi empat selamanya.
Kim Duk-koo tercatat meninggal dunia dalam sejarah hari ini pada 18 November 1982.
Kim merupakan petinju profesional asal Korea Selatan kelahiran 29 Juli 1955.
Lima hari sebelum kematiannya, petinju kelas ringan itu melakoni pertarungan perebutan sabuk juara WBA.
Bertempat di Caesars Palace, Las Vegas, Kim bertarung melawan juara bertahan Ray Mancini.
Saat itu pertarungan perebutan gelar juara dunia tinju masih berlangsung selama 15 ronde.
Kim belum pernah melakoni duel 15 ronde sebelumnya sementara Mancini sudah lebih berpengalaman dengan tercatat 3 kali menjalani pertarungan 15 ronde.
Kim Duk-koo awalnya tampil baik-baik saja bahkan dia hampir membuat Mancini menyerah.
Pemilik rekor 17 kali menang, 1 kali kalah, dan 1 kali imbang itu sudah merobek telinga kiri serta membuat bengkak mata kiri Mancini.
Tetapi, Mancini terus bertarung dan dia bangkit di ronde-ronde terakhir.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Mike Tyson Sepakat, Ini Penampilan Terhebat Muhammad Ali
Petinju berjulukan Boom Boom itu berbalik mendominasi dengan mendaratkan lebih banyak pukulan telak.
Di ronde 11, Kim sudah hampir dibuat roboh oleh Mancini.
Pada awal ronde 13, Kim menerima hampir 40 pukulan hanya dalam beberapa detik tetapi masih sanggup bertahan.
Petaka terjadi di awal ronde 14 saat Mancini merobohkan Kim dengan pukulan kanannya.
Kim jatuh tergeletak dengan bagian belakang kepalanya membentur kanvas.
Sambil berpegangan pada tali ring, Kim masih bisa bangun tetapi dia sempoyongan.
Wasit Richard Green menghentikan pertarungan dan menyatakan Mancini menang KO di ronde 14.
Tak lama setelah pertarungan selesai, Kim kolaps dan mengalami koma sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Hasil pemeriksaan memperlihatkan ada pendarahan di otak Kim sebanyak 100 mililiter.
Kim Duk-koo menjalani operasi otak tetapi dia akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Tak Mau Membunuh, Juara 8 Divisi Manny Pacquiao Bikin Mata Lawan Cacat
Tiga bulan berselang, ibu Kim yang sempat datang ke Amerika Serikat untuk mendampingi anaknya selama koma mengambil nyawanya sendiri dengan meminum pestisida.
Wasit Green juga meninggal dunia pada 1 Juli 1983 dengan menembak dirinya sendiri.
Promotor Bob Arum menyatakan Ray Mancini tidak pernah lagi menjadi petinju yang sama karena dia menyalahkan dirinya sendiri untuk kematian Kim.
Peraturan tinju banyak yang berubah setelah tragedi yang menimpa Kim Duk-koo.
Wasit diperbolehkan memberikan 8 hitungan kepada petinju yang sudah dianggapnya akan roboh di tengah pertarungan.
Seorang petinju yang KO tidak boleh naik arena lagi selama 45 hari.
Pada akhir tahun 1982, WBC memutuskan pertarungan perebutan gelar mereka tidak lagi berdurasi 15 ronde melainkan 12.
WBA dan IBF mengikuti jejak WBC mengganti durasi pertarungan perebutan gelar pada 1987.
Demi menjaga keselamatan petinju, tes fisik sebelum bertarung juga dibuat lebih komplet, dari electrocardiogram, tes kondisi otak, dan pemeriksaan paru-paru.
Sebelum 1982, petinju bisa naik ring hanya setelah diperiksa tekanan darah dan detak jantungnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar