JUARA.NET - Muncul lagi masalah bagi jagoan asal Indonesia, Jeka Saragih, dalam perjalanannya melakukan debut di UFC.
Jeka mendapatkan kontrak dari UFC kendati kalah dalam laga final Road to UFC pada awal tahun ini.
Jagoan kelahiran Simalungun itu takluk dari Anshul Jubli lewat TKO di ronde kedua.
Setelah cukup lama menunggu, Jeka akhirnya mendapatkan jadwal untuk melakoni debutnya di oktagon.
Pemilik rekor 13-3 di MMA profesional itu diagendakan tampil di UFC Vegas 82 pada Sabtu (18/11/2023).
Namun, berbagai macam masalah yang bukan berasal dari Jeka mewarnai jadwal debut sang petarung.
Awalnya Jeka Saragih dijadwalkan bertemu dengan Jesse Butler.
Akan tetapi, lawannya mengundurkan diri karena mengalami cedera.
Posisi Butler lantas digantikan oleh Charlie Campbell.
Namun, Campbell juga mengalami cedera sehingga mundur dari pertarungan.
Baca Juga: UFC Vegas 82 - Gaya Duel Jadi Sorotan, Begini Sosok Jeka Saragih di Mata Calon Lawan
Alhasil, lawan Jeka kembali harus diganti.
Lucas Alexander kemudian dipilih UFC sebagai lawan baru.
Perubahan lawan berkali-kali ini pastinya menjadi masalah.
Pasalnya, Jeka dan tim pelatihnya jadi harus berkali-kali pula mengganti metode latihan.
"Memang pergantian lawan ini mengubah metode latihan," ujar petarung kelahiran 1 Januari 1995 ini dalam sesi wawancara dengan Juara.net.
"Lawan pertama saya bertipe gulat, kemudian berganti jadi tipe pertarungan atas."
"Setiap pergantian lawan, metode latihan langsung kami ubah."
Dalam sesi timbang badan menjelang pertarungan, Jumat (17/11/2023), sekali lagi masalah menimpa laga debut Jeka.
Lucas Alexander gagal memenuhi batas berat badan.
Dia lebih berat hampir 1 kg dari limit kelas bulu yang diperbolehkan.
Baca Juga: UFC Vegas 82 - Curhat Calon Lawan Jeka Saragih soal Serbuan Warganet Indonesia
Pertarungan Jeka Saragih vs Lucas Alexander sampai sempat dipertimbangkan apakah akan jadi digelar atau tidak.
Untungnya, UFC tidak membatalkan pertarungan.
Laga yang tadinya direncanakan berlangsung di kelas bulu jadinya digelar di kelas tangkapan 67,13 kg.
UFC menghukum Alexander dengan dia harus menyerahkan 20% bayarannya kepada Jeka.
Jeka Saragih sendiri sukses memenuhi batas berat badan.
Dalam sesi penimbangan, bobotnya 66,2 kg.
Dengan bobot yang lebih berat, pastinya Alexander mendapatkan sedikit keuntungan dalam pertarungan nanti.
Padahal, berlaga di kelas bulu sudah menjadi masalah tersendiri bagi Jeka.
Divisi ini bukan bobot aslinya karena ketika berlaga di ONE Pride MMA maupun Road to UFC, Jeka selalu berlaga di kelas ringan.
Akan tetapi, Jeka Saragih yakin perubahan kelas ini tidak akan menghambat dia untuk memberikan penampilan terbaik.
"Kami harus bekerja keras untuk menyiapkan badan," kata Jeka.
"Tetapi, dibantu peralatan penunjang yang sudah disediakan UFC."
"Model yang saya pakai adalah menurunkan 5-6 kg dalam semalam."
"Saat penimbangan saya mendapatkan bobot yang dibutuhkan."
"Setelah itu saya makan, diberi vitamin, sehingga bisa pulih lagi."
"Saya tidak memenuhi bobot sejak jauh-jauh hari karena hal itu salah lantaran malah akan mengurangi kekuatan," pungkas Jeka.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar