Tampil tenang, Buffon yang masih memakai nomor punggung 12 berkali-kali mengamankan situasi dengan penyelamatan, penempatan posisi, dan pengambilan keputusan seperti seorang veteran.
Buffon antara lain menepis sundulan Baggio yang menerima umpan dari Weah dengan refleks yang luar biasa di babak pertama.
Dia juga memblok tembakan penyerang pengganti Marco Simone dan mencegat Weah yang mengejar bola di kotak penalti pada babak kedua.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Hari Paling Gelap dalam Masa Paling Ngaco buat Timnas Inggris
Tidak mempan walaupun dibombardir serangan AC Milan, Buffon membawa Parma meraih hasil imbang 0-0.
"Saya tidak pernah melihat debut seperti dia dalam kualitas yang ditunjukkannya," puji kiper legendaris Italia, Dino Zoff, soal laga pertama Buffon.
Debut yang sensasional itu menjadi pertanda apa yang akan dilakukan Buffon selanjutnya.
Di musim berikutnya, Buffon merebut posisi kiper utama dari tangan Bucci.
Dengan Buffon sebagai penjaga gawang nomor satu, Parma meraih trofi Coppa Italia, Supercoppa Italiana, dan Piala UEFA pada 1999.
Setelah 5 musim bersama Parma, Buffon menghabiskan 17 tahun berikutnya bersama Juventus di mana dia mencapai puncak karier.
Dia 10 kali merebut gelar juara Liga Italia, 5 kali juara Coppa Italia, dan 6 kali juara Piala Super Italia.
Bersama tim nasional, Buffon meraih gelar juara Euro U-21 pada 1996 dan Piala Dunia pada 2006.
Sempat setahun membela PSG pada 2018-2019, Gianluigi Buffon kembali ke Juventus selama dua musim berikutnya.
Dia pulang ke klub pertamanya, Parma, pada kompetisi 2021-2022.
Pada 2 Agustus lalu, setelah 28 tahun berkarier, Buffon akhirnya pensiun dari sepak bola profesional dalam usia 45 tahun.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar