JUARA.NET - Mengejar murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia pada MotoGP Qatar 2023 ternyata merupakan hal yang mustahil bagi salah satu rivalnya.
Pembalap Lenovo Ducati itu tampil solid pada balapan yang digelar Minggu (19/11/2023) di Sirkuit Lusail.
Mulai balapan dari starting grid ke-4, dia berhasil merangsek ke zona podium.
Dia memang belum belum bisa mengamankan posisi pertama.
Namun, gelar runner up yang dia dapatkan sudah cukup untuk dan memperlebar jarak dari kejaran rivalnya Jorge Martin.
Seperti yang diketahui, Martin sendiri akhirnya menyelesaikan balapan di posisi ke-10 setelah sempat terpeleset saat lakukan start.
Menariknya, ada pembalap yang langsung nyerah saat beradu geber sepeda motor dengan Bagnaia.
Sosok itu adalah pembalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini.
Sepanjang pekan di Qatar, adik Rossi tersebut sebenarnya tampil menjanjikan.
Start dari pole hingga juara pada sesi sprint membuktikan betapa berbahayanya dia.
Baca Juga: Manajer Tim Sebut Mario Aji dalam Keadaan Bagus sebelum Terkena Penalti di Moto3 Qatar 2023
Namun, Bagnaia benar-benar di luar kejaran Marini.
"Itu benar, saya merasa sangat puas," ujar Marini, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Podium pada sesi sprint, pole position dengan rekor lap baru, dan sekarang posisi ketiga di balapan."
"Ini adalah pekan yang indah. Saya tahu, saya begitu merindukan kemenangan. Tetapi, saya sudah maksimal pada balapan kali ini."
"Kemenangan adalah hal yang mustahil didapatkan."
"Saya langsung menyadari hal itu saat Pecco Bagnaia menyalip saya pada tikungan pertama meski saya memulai balapan dari pole sekalipun."
"Dari hal itu, dia sudah menghancurkan balapan saya," tambahnya bergurau.
Kombinasi cepatnya sepeda motor Ducati dan Bagnaia adalah hal yang begitu sempurna.
Marini mengingatkan bahwa seniornya itu punya pengalaman se-abrek yakni tiga kali berebut gelar juara dunia.
Baca Juga: Sebelum Juarai MotoGP Qatar 2023, Rekan Adik Marc Marquez Akui Sempat Merasa Marah
"Hampir mustahil menyalip dia," tukasnya.
"Ducati terbaru sangat bagus pada awal-awal balapan."
"Pecco begitu cepat di trek lurus dan mengerem sangat terlambat."
"Sejak awal, saya langsung sadar bahwa saya tak bisa mengejarnya."
"Dia bisa bertahan dari tekanan. Kita tak boleh lupa bahwa ini adalah tahun ketiga dia bertarung memperebutkan gelar juara MotoGP."
"Di satu sisi, Jorge belum punya pengalaman melewati hal semacam itu," sambung Marini.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar