JUARA.NET - Eks pebulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock memberikan saran pada para penerus Lee Chong Wei yakni Ng Tze Yong dan Lee Zii Jia.
Ng Tze Yong dan Lee Zii Jia saat ini menjadi andalan Malaysia di sektor tunggal putra bulu tangkis dunia.
Dengan status tersebut, kedua tunggal putra Malaysia itu diharapkan bisa sama-sama berangkat ke Olimpiade mewakili negaranya.
Kini, mereka hanya memiliki waktu beberaap bulan untuk memastikan posisi mereka aman di Olimpiade sebelum pengumuman April 2024.
Sayagnya, di tengah perjuangan mengoleksi poin untuk melaju ke Olimpiade tersebut, para pebulu tangkis dunia itu terjebak dalam padatnya jadwal turnamen yang memiliki risiko cedera cukup tinggi.
Terkait masalah tersebut, eks pebulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock menyarankan Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong meneladani taktik tunggal putra nomor 1 dunia saat ini, Viktor Axelsen.
Viktor Axelsen diketahui memilih turnamen dengan cermat.
Tunggal putra Denmark itu tak berambisi membabat semua turnamen dan memilih mundur jika memang dirasa kurang fit.
"Ini adalah waktu krusial karena kedua pemain belum mengamankan tempat mereka di Olimpiade, jadi mereka masih harus mengumpulkan poin ranking," tutur Ong.
"Namun, dengan jadwal turnamen yang padat, cedera terkadang tidak dapat dihindari."
"Jika Anda bermain di lima atau enam turnamen berturut-turut tanpa istirahat yang cukup, Anda berisiko mengalami cedera."
Baca Juga: Rekap Hasil Final China Masters 2023 - Gelar Juara Diborong Dua Negara, Tuan Rumah Full Senyum
"Zii Jia dan Tze Yong bisa belajar dari Axelsen, yang merencanakan turnamennya dengan hati-hati. Ia tampil di satu turnamen dan melewatkan turnamen berikutnya."
Ia lantas membawa nama tunggal putri Korea, An Se Young sebagai contoh rawannya mengikuti terlalu banyak turnamen.
"Di sisi lain, An Se Young dari Korea Selatan, bermain di terlalu banyak turnamen dan tidak dapat menghindari cedera," kata Ewe Hock.
Sementara Ong berpendapat bahwa memilih turnamen penting, eks pebulu tangkis Malaysia lainnya, Rashid Sidek merasa bahwa kualitas latihan dan persiapan mental juga penting.
"Menghindari cedera dan selektif dalam memilih pertandingan adalah satu hal, namun baik Zii Jia maupun Tze Yong tetap harus bermain di turnamen," tutur Sidek.
"Musim ini seharusnya memberikan mereka pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang masih kurang."
"Saran saya adalah fokus pada latihan yang berkualitas. "
"Hal lain yang perlu mereka perbaiki adalah persiapan mental," terang peraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.
"Awal musim baru menandai babak terakhir dari proses kualifikasi Olimpiade.
"Ini adalah saat keraguan mulai merayap. Apakah mereka punya cukup waktu? Apakah mereka bisa melangkah jauh?
"Ini adalah beberapa pertanyaan yang akan mulai ditanyakan oleh seorang pemain kepada diri mereka sendiri," tambahnya.
Terlepas dari saran kedua mantan pebulu tangkis Malaysia tersebut, Lee Zii Jia saat ini berada di posisi 10 untuk ranking Race to Paris, sedangkan Ng Tze Yong ada di posisi 12.
Dalam aturan yang ada, setiap negara bisa mendaftarkan dua wakil tunggal mereka dengan syarat keduanya berada di top 16 besar ranking hingga akhir periode kulaifikasi pada April mendatang.
Sehingga saat ini, Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong harus mengumpulkan sebanyak mungkin poin untuk mengamankan posisi mereka hingga April tahun depan.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar