Menurut Alex, kakaknya adalah orang yang cerdas dan sudah menganalisa berbagai situasi sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah.
"Saya tak pernah menyuruhnya pergi ke Ducati."
"Marc adalah orang yang cerdas, Anda tak perlu mengatakan apapun kepadanya," kata pembalap Gresini itu.
"Ia sempat ragu apakah gaya membalapnya akan cocok dengan Ducati."
"Namun pada akhirnya ia melihat delapan pembalap Ducati dengan gaya membalap yang berbeda bisa melaju dengan cepat di atas motornya, yang mana memberinya rasa aman."
"Tentu saja dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada saya, tetapi saya berbagi pendapat dengan dia lebih sedikit sebagai pembalap Ducati dan lebih banyak sebagai saudara."
"Karena saya telah mengalami semua yang telah terjadi sejak 2020 dan sangat sulit baginya," terang Alex.
Terlepas dari masalah itu, Alex menyadari memiliki rekan setim seperti Marc Marquez jelas membuatnya mendapatkan banyak tekanan.
Publik mungkin akan membanding-bandingkan performanya dengan sang kakak.
Tapi, ia kini tak masalah dengan hal itu.
Alex justru menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk tampil lebih baik dan meningkatkan diri.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar