"Menurut saya, kuncinya ada di sana."
"Jika saja tidak ada masalah ban di Barcelona itu, pertarungan perebutan gelar juara sudah selesai di sana."
"Karena dia sudah unggul 66 poin," sambungnya.
Kesalahan Bagnaia tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Martin.
Pembalap Pramac Racing itu tampil menggila dan mulai mengejar.
Namun, kesalahan di balapan terakhir membuyarkan aksi gemilangnya.
Meski sedikit antiklimaks, Pernat tetap puas dengan jalannya MotoGP 2023.
Baginya musim yang pemenangnya harus ditentukan hingga duel terakhir merupakan hal bagus.
"Setelah itu, Martin tampil menggila," kenangnya.
"Dia begitu kuat. Sayang, dia sedikit gugup pada balapan pamungkas."
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar