JUARA.NET - Adik Valentino Rossi, Luca Marini mengalami beberapa kesulitan dalam proses adaptasinya bersama motor Honda.
Luca Marini kini tengah menjalani peran barunya sebagai pembalap pabrikan.
Namun, dalam peran barunya itu, Marini masih kesulitan dalam memahami karakteristik motornya.
Walau begitu, Marini tak berniat membuat mekanik Honda merubah motor pabrikan Jepang itu menjadi seperti Ducati.
Sebagai mantan pembalap Ducati, Marini paham kekuatan motor pabrikan Eropa tersebut.
Ia juga sadar Honda butuh meningkatkan diri di beberapa hal.
"Secara umum, sangat mudah untuk melakukan time attack (di Ducati) karena kami hanya perlu melakukan pengereman yang lebih banyak, dan motor berhenti lebih baik karena ban belakangnya masih baru. (Cengkeraman belakang) membantu menghentikan motor."
"Ducati menggunakannya dengan baik, mereka menggunakan ban belakang lebih baik daripada Honda, menurut saya, pada saat ini."
"Kami harus meningkatkan diri di area tersebut."
"Dengan ban baru, Anda ingin mencoba mengerem lebih dalam, tetapi itu sulit."
"Saya kesulitan untuk menghentikan motor."
"Bagi saya, ini adalah bagian tersulit, bagian terakhir dari entri, belokan yang hilang bagi saya, pada set-up saya."
"Kami harus berkembang. Joan lebih cepat dan lebih kuat, terutama di bagian ini."
Tapi, bukan berarti Honda harus menghilangkan DNA nya dan menduplikat motor Ducati karena itu bukan cara yang tepat.
Marini yakin, Honda memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan tanpa harus berubah menjadi seperti Ducati.
"Saya rasa itu bukan cara yang tepat," tegas Marini.
"DNA dari setiap motor harus tetap sama, untuk menggunakan keunggulannya."
"Honda memiliki poin yang sangat bagus."
"Kami harus mengembangkannya. Bukan hanya mengubah motornya menjadi Ducati."
"Ini bukan cara yang benar," terangnya.
Saat ditanya apa poin kuat Honda, Marini menjawab ada banyak tapi tak mau menjelaskan lebih lanjut.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar