Rashid lantas menjadikan pengalamannya di masa lalu sebagai contoh.
"Saya bukan pemain tunggal pertama sejak awal, dan juga tidak langsung menjadi pemenang Piala Thomas."
"Saya memulai di nomor ganda pada tahun 1986, kemudian saya bermain di nomor tunggal ketiga pada tahun 1988, dan akhirnya naik ke nomor tunggal pertama pada tahun 1990 dan 1992."
"Pemain seperti Justin, Jun Hao, dan yang lainnya akan membutuhkan lebih banyak eksposur seperti ini."
"Hanya dengan begitu mereka akan berkembang lebih jauh karena mereka akan merasakannya sendiri," tambah Rashid.
Jika potensi yang ada bisa dikembangkan dengan baik oleh Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), tak menutup kemungkinan bahwa skuad Thomas Cup Malaysia akan lebih kuat di edisi berikutnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar