"Karena dia memang sudah senior sedangkan saya baru 15 tahun."
"Jujur saja, meski saya sangat sedih saat dia pergi, awalnya keadaan cukup berat."
"Kemudian, hubungan secara profesional kami semakin tumbuh."
"Saya akhirnya beberapa kali menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama dia," imbuhnya.
Ditinggal Espargaro, Acosta tentu saja merasa sedih.
Terlebih lagi sosoknya diklaim sebagai salah satu pembalap paling baik hati di lintasan.
"Saya pikir dia adalah salah satu orang yang paling baik hati di lintasan," pujinya.
"Hati jahatnya mungkin hanya secuil..."
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2024 - Dua Kesialan Gentayangi Francesco Bagnaia
"Saya pikir kita semua membutuhkan orang seperti dia di lintasan."
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar