"Sang pimpinan klasemen menunjukan ledakan," bedahnya.
"Sementara itu, Si Pembalap Siberia malah kehilangan konsistensi."
"Tetapi, dia menunjukan bahwa dirinya sudah semakin hebat dalam mengendalikan emosinya."
"Rasa frustasinya merupakan gabungan dari kehilangan kemenangan serta dia sudah merasa bukan bagian dari timnya."
"Sekarang, ada satu bulan didepan untuk mengubah hal-hal negatif jadi positif," sambung Lorenzo.
Mengesampingkan hal tersebut, Martin tetap layak dapat pujian.
Sosoknya dinilai bak robot sama seperti rivalnya, Bagnaia.
"Menurut hemat saya, Jorge telah kehilangan kesempatan," ungkap Lorenzo.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Makin Mirip Valentino Rossi Karena Hal Ini
"Karena dia tidak bisa mematahkan tekanan dari Pecco."
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar