Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Hanya Ditaklukan Francesco Bagnaia, Jorge Lorenzo Kulik Nestapa Martin di Seri Jerman

By Fiqri Al Awe - Sabtu, 13 Juli 2024 | 16:00 WIB
Nestapa Jorge Martin di seri Jerman dinilai Jorge Lorenzo bukan hanya datang dari kekalahan atas Francesco Bagnaia saja.
MOTOGP.COM
Nestapa Jorge Martin di seri Jerman dinilai Jorge Lorenzo bukan hanya datang dari kekalahan atas Francesco Bagnaia saja.

JUARA.NET - Jorge Lorenzo merasa nestapa Jorge Martin di seri Jerman bukan hanya karena kalah dari Francesco Bagnaia saja.

Seri tersebut memang berakhir tak menyenangkan untuk Martinator.

Sejatinya dia berpeluang besar untuk menyabet kemenangan.

Akan tetapi, kesalahan membuatnya terjatuh di putaran-putaran terakhir.

Hasil buruk ini tidak hanya membuat Martin dikalahkan Francesco Bagnaia di balapan saja.

Dia juga harus kehilangan posisi pimpinan klasemen sementaranya.

Lorenzo merasa masih ada hal lain yang membuat nestapa pembalap Spanyol itu makin terasa.

Menurut sang mantan pembalap, Martin mulai merasa bukan bagian dari Ducati lagi.

Seperti yang diketahui, pembalap dengan nomor start 89 tersebut bakal bergeser ke Aprilia mulai musim 2025 besok.

Baca Juga: Usai Seri Jerman, Tiga Pembalap MotoGP Termasuk Marc Marquez dapat Nilai Sempurna

"Sang pimpinan klasemen menunjukan ledakan," bedahnya.

"Sementara itu, Si Pembalap Siberia malah kehilangan konsistensi."

"Tetapi, dia menunjukan bahwa dirinya sudah semakin hebat dalam mengendalikan emosinya."

"Rasa frustasinya merupakan gabungan dari kehilangan kemenangan serta dia sudah merasa bukan bagian dari timnya."

"Sekarang, ada satu bulan didepan untuk mengubah hal-hal negatif jadi positif," sambung Lorenzo.

Mengesampingkan hal tersebut, Martin tetap layak dapat pujian.

Sosoknya dinilai bak robot sama seperti rivalnya, Bagnaia.

"Menurut hemat saya, Jorge telah kehilangan kesempatan," ungkap Lorenzo.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Makin Mirip Valentino Rossi Karena Hal Ini

"Karena dia tidak bisa mematahkan tekanan dari Pecco."

"Dia membalap di atas salah satu trek favoritnya."

"Dia sadar bahwa dia harus terus di depan dan membuat jarak pada tabel klasemen."

"Mengesampingkan hal itu, mereka berdua sebenarnya mirip."

"Saya bisa bilang mereka seperti robot."

"Tentunya mengesampingkan juga soal nilai dari Ducati," imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Fiqri Al Awe
Sumber : GPOne.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X