Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH HARI INI - Muhammad Ali Sedang Jago-jagonya, Lawan Sampai Malas Usaha

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 6 Agustus 2024 | 06:00 WIB
Muhammad Ali (kiri) mendaratkan pukulan telak dalam laga melawan Brian London, 6 Agustus 1966.
AFP
Muhammad Ali (kiri) mendaratkan pukulan telak dalam laga melawan Brian London, 6 Agustus 1966.

JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 58 tahun yang lalu, Muhammad Ali mempertahankan sabuk juara dunia tinju kelas berat setelah meng-KO lawan yang tidak mau berusaha lantaran jeri terhadap dirinya.

Lawan tersebut adalah petinju asal Inggris, Brian London.

Sebelum menghadapi Ali, London sempat menjadi juara kelas berat Inggris pada 1958.

Akan tetapi, dia kalah dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat dari Floyd Patterson pada 1959.

Pertarungan Ali melawan London berlangsung pada sejarah hari ini, 6 Agustus 1966.

Ali sangat diunggulkan bakal menang dalam laga yang bertempat di London itu.

The Greatest saat itu masih berusia 24 tahun dan sedang kuat-kuatnya.

Dia masuk ke pertarungan dengan rekor tak terkalahkan 24-0 dan sudah sukses 4 kali mempertahankan gelar juara dunia kelas berat setelah merebut sabuk pada 1964.

Di lain pihak, London mengusung rekor 35-13.

Bukan hanya rekor, Muhammad Ali unggul dalam semua hitungan di atas kertas.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Lari 100 Meter Paling Gila di Olimpiade, 3 Orang Melesat di Bawah 9,80 Detik 

Dia lebih berat, lebih tinggi, memiliki jangkauan lebih jauh, dan umurnya lebih muda 8 tahun dari London.

Alhasil, pertarungan jadi berjalan berat sebelah.

Brian London hanya mendaratkan satu pukulan keras sepanjang laga.

Pukulan yang berupa sebuah jab kiri di ronde pertama itu sempat mengejutkan Ali tetapi sang juara bertahan bisa pulih dengan cepat.

Sebaliknya, sambil menari-nari, Ali memasukkan begitu banyak pukulan sejak ronde pertama.

Di ronde 3, London sudah terlihat ogah-ogahan maju ke depan untuk menyerang.

Ali pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Si Mulut Besar menyudutkan London dan dalam waktu hanya 3 detik dia mendaratkan 12 kombinasi pukulan.

London akhirnya terpukul jatuh dan tidak mampu bangkit lagi.

Ali dinyatakan menang KO di ronde 3 untuk mempertahankan sabuk juara WBC dan NYSAC yang dipegangnya.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Setop Monopoli Raja Kelas Terbang Pertama, Henry Cejudo Kawinkan Medali Emas Olimpiade dan Sabuk UFC 

Usai pertarungan, London mengaku bahwa dia memang malas berusaha karena tahu bakal kalah dari Ali yang unggul segalanya.

London menyatakan bahwa yang penting buat dirinya adalah dia mendapatkan bayaran tinggi untuk pertarungan tersebut.

Dia menerima 112 ribu dolar AS atau sekarang sekitar 1,8 miliar rupiah sementara Ali dibayar 252 ribu plus sebagian dari penjualan hak siar televisi.

"Dia besar, cepat, dan bisa memukul sementara saya lebih kecil, lebih gemuk, dan tak bisa memukul," kata London seperti dikutip dari film dokumentar When Ali Came to Britain.

"Dia menghentikan saya di ronde ketiga, sesimpel itu."

"Saya rasa saya tidak memukulnya sama sekali," lanjut London.

"Bayarannya bagus, itulah satu-satunya alasan saya mengambil pertarungan ini."

"Pada setiap pertarungan, saya selalu berusaha tampil sebaik-sebaiknya."

"Tetapi dengan Muhammad Ali, saya hanya berpikir: 'Jangan sampai terluka, Brian'."

"Itulah alasannya mengapa saya tidak berusaha, sebuah keputusan yang salah, benar-benar salah," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BoxRec.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X