Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Loyo, Rexy Mainaky Disorot karena Lupa Indonesia, Malah Puji Filipina

By Taufik Batubara - Rabu, 14 Agustus 2024 | 09:27 WIB
Rexy Mainaky (kiri) menyaksikan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Olimpiade Paris 2024. Dia kecewa karena bulu tangkis Malaysia kembali gagal meraih medali emas.
AFP
Rexy Mainaky (kiri) menyaksikan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Olimpiade Paris 2024. Dia kecewa karena bulu tangkis Malaysia kembali gagal meraih medali emas.

Poin-poin Penting

JUARA.NET - Rexy Mainaky disorot media Malaysia karena tak melihat prestasi Indonesia sebagai contoh sukses meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga selain bulu tangkis.

Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia itu menempatkan dirinya pada posisi para pemain yang berada di bawah tekanan besar untuk mewujudkan harapan bangsa memenangi medali emas Olimpiade yang selalu sulit diraih.

Bulu tangkis memang telah menjadi penyumbang medali utama bagi Malaysia sejak cabang olahraga (cabor) ini dimulai di Barcelona tahun 1992.

Cabor tepok bulu angsa itu menyumbang 11 dari total 15 medali yang diraih sejauh ini dalam kepesertaan Malaysia di Olimpiade.

Enam dari 15 itu adalah perak, 5 lagi perunggu, termasuk dua tambahan dari Olimpiade Paris 2024 melalui ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan tunggal putra Lee Zii Jia.

Malaysia belum bisa pecah telur mendapatkan emas.

Baca Juga: Ikuti Indonesia, Angkat Besi Jadi Fokus Vietnam agar Tak Kerap Pulang Tanpa Medali Olimpiade

Setelah selama ini selalu meraih medali dari bulu tangkis, barulah pada Olimpiade London 2012 cabor selam mencuat melalui Pandelela Rinong dengan meraih perunggu.

Duet dengan Cheong Jun Hoong, Pandelela kemudian meraih perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, diikuti Azizulhasni Awang dengan perunggu di lintasan balap sepeda.

Azizulhasni meningkatkan prestasinya dengan meraih perak di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, mengingat cabor selam kini tampaknya menjadi kekuatan yang memudar, ditambah dengan pensiunnya Azizulhasni, sepertinya bulu tangkis akan terus diandalkan Malaysia di Olimpiade Los Angeles 2028.

Rexy Mainaky kurang setuju jika bulu tangkis kembali menjadi andalan meraih medali.

Apalagi bulu tangkis terbukti selalu gagal mendapatkan emas, bahkan meraih perak pun sudah sangat kesulitan.

Legenda bulu tangkis Indonesia itu berpendapat, Malaysia harus benar-benar mulai mencari cabor lain untuk berinvestasi besar-besaran jika ingin meningkatkan harapan medali di Olimpiade, terutama emas.

Rexy mencontohkan, Filipina misalnya, meraih dua emas di Paris lewat jagoan senam Carlos Yulo.

Filipina yang dijadikan contoh oleh Rexy itu mendapat sorotan dari media Malaysia, New Straits Times.

"Menariknya, Rexy tidak menjadikan negaranya sendiri, Indonesia, sebagai referensi."

"Meskipun tim bulu tangkis negeri itu gagal, Indonesia juga meraih dua medali emas bersejarah pertama mereka di luar bulu tangkis, masing-masing melalui angkat besi dan panjat tebing," tulis media Malaysia tersebut.

Baca Juga: Pilih Jalan Berbeda, Peraih Medali Emas Olimpiade Tampil dengan Pasangan Baru di Japan Open 2024

Rexy dihantui kenyataan bahwa bulu tangkis Malaysia selalu gagal meraih emas Olimpiade.

Fakta itu sangat kontras dengan prestasi bulu tangkis Indonesia yang telah menyumbang 8 emas, 6 perak, 8 perunggu.

Salah satu emas itu dipersembahkan Rexy Mainaky dan Ricky Subagja dari nomor ganda putra Olimpiade Atlanta 1996.

"Ke depannya, kita tidak boleh hanya berharap pada bulu tangkis (sebagai cabor yang menjanjikan perebutan medali)," kata Rexy.

"Kenapa tidak fokus pada cabang olahraga yang bisa menghasilkan lebih banyak medali seperti atletik, renang, atau senam?"

"Renang misalnya, banyak perlombaannya, 50 meter, 100 meter, suntikkan dana di cabang olahraga itu dan kirimkan atletnya untuk bermarkas di Amerika Serikat."

Dia kemudian mengingatkan lagi tentang keberhasilan program Filipina, bukan Indonesia.

"Filipina berinvestasi dalam senam dan hasilnya membuahkan hasil. Mereka dulu memenangi medali dari angkat besi," ujarnya.

Usulan Rexy itu muncul setelah Dewan Olahraga Nasional (National Sports Council/NSC) Malaysia menyatakan siap memberikan perhatian lebih pada cabor kurang populer yang menawarkan banyak medali, dan menggaet atlet untuk berpartisipasi di dalamnya.

NSC mengklaim bahwa banyak negara telah mengalihkan fokus mereka ke disiplin ilmu yang kurang menonjol seperti skateboard, panjat tebing, dan selancar, serta memenangi medali, jadi Malaysia tidak boleh ketinggalan.

MEDALI MALAYSIA DI OLIMPIADE

No Cabor Emas  Perak  Prggu
1 Bulu Tangkis       0     6     5
2 Sepeda     0     1     1
3 Selam     0     1     1

MEDALI FILIPINA DI OLIMPIADE

No Cabor Emas  Perak  Prggu
1 Senam     2     0     0
2 Angkat Besi     1     1     0
3 Tinju     0     4     6
4 Atletik     0     0     2
5 Renang     0     0     2

MEDALI INDONESIA DI OLIMPIADE

No Cabor Emas  Perak  Prggu
1 Bulu Tangkis     8     6     8
2 Angkat Besi     1     7     8
3 Panjat Tebing     1     0     0
4 Panahan     0     1     0

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufik Batubara
Sumber : Olympics.com, NST.com.my


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X