JUARA.NET - Pada sejarah hari ini 9 tahun yang lalu, Tottenham Hotspur sukses dalam perjudian besar saat membuat Son Heung-min menjadi pemain Asia termahal sepanjang masa.
Sebelum dibeli Tottenham Hotspur, Son cukup sukses di Bundesliga bersama Hamburg dan Bayer Leverkusen.
Bermain selama 5 musim di Liga Jerman bersama 2 klub itu, penyerang asal Korea Selatan tersebut mampu mencetak total 41 gol dalam 135 penampilan.
Bisa dimengerti jika Tottenham kepincut pada pemain kelahiran 8 Juli 1992 itu.
Akan tetapi, tetap saja keputusan Spurs tampak sebagai sebuah perjudian besar jika melihat uang yang mereka keluarkan untuk merekrut Son.
Son Heung-min meresmikan kepindahannya ke Tottenham pada sejarah hari ini, 28 Agustus 2015.
Spurs membayar 30 juta euro atau sekarang sekitar 520 miliar rupiah kepada Bayer Leverkusen.
Angka tersebut ketika itu menyamai rekor belanja termahal Tottenham Hotspur.
Harga Son sama dengan nominal pembelian Roberto Soldado dari Valencia dan Erik Lamela dari AS Roma pada 2013-2014.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Kebrutalan Legenda UFC Balas Dendam Diskualifikasi 5 Tahun
Bukan itu saja, Tottenham juga membuat Son menjadi pemain Asia termahal sepanjang sejarah.
Pembelian Son mematahkan rekor yang sudah bertahan sejak 2001 atas nama Hidetoshi Nakata saat dibeli Parma dari AS Roma dengan banderol 25 juta euro.
Pada musim pertama, perjudian Spurs untuk Son seperti akan gagal.
Bermain 28 kali di Premier League dengan 15 di antaranya sebagai pemain pengganti, Son hanya membukukan 4 gol dan 1 assist.
Son sendiri cukup tahu diri dengan sempat meminta kepada pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, agar dilepas ke klub lain.
Namun, Pochettino membuatnya bertahan dan Son membayar kepercayaan sang manajer klub.
Son Heung-min tiba-tiba meledak di musim keduanya bersama Tottenham.
Berhasil merebut tempat di starting XI, dia berkontribusi 14 gol dan 6 assist dalam 34 penampilan.
Sejak saat itu pengoleksi 127 penampilan dan 48 gol buat Timnas Korea Selatan tersebut tidak pernah mundur ke belakang.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Duel Terakhir di Singapura, Zombi Korea Dikirim Max Holloway ke Alam Pensiun
Son dengan cepat merebut hati penggemar dengan kesuburannya dalam hal taktik.
Dia bisa dimainkan di mana saja di lini depan bahkan mampu juga menjadi bek sayap jika diperlukan.
Lebih penting lagi, Son adalah pribadi yang sangat sopan di dalam dan luar lapangan.
Dia juga bekerja keras untuk tim, tidak egoistis, dan mau berkontribusi dalam pergerakan bertahan tim.
Ketika Spurs masih memiliki Harry Kane, kombinasi sang striker dengan Son menjadi duet sehati yang menebor teror ke pertahanan semua lawan.
Son terus berkembang bahkan sekarang menjadi pemain terbaik Tottenham Hotspur setelah Kane pindah ke Bayern MUenchen.
Selama 10 musim berbaju Spurs, pemain bertinggi badan 183 cm ini mengemas 122 gol dan 62 assist dalam 305 penampilan di Liga Inggris.
Walaupun belum pernah menjadi juara bersama Tottenham, Son merebut banyak gelar individual.
Di antaranya adalah top scorer Premier League pada 2021-2022 dan masuk Tim Terbaik Premier League 2020-2021.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Transfermarkt.co.id |
Komentar