JUARA.NET - Khabib Nurmagomedov membedah strategi berisiko yang dia gunakan dalam salah satu pertarungannya di panggung UFC.
Momen menarik itu terjadi pada tahun 2019 silam.
Si Elang dihadapkan dengan petarung asal Amerika Serikat, Dustin Poirier.
Bentrokan selesai dalam waktu tiga ronde saja.
Kuncian yang dilancarkan Khabib membuat musuhnya terpaksa menyerah.
Ternyata ada rencana berisiko di balik pertarungan ini.
Strategi tersebut dikuak sendiri oleh kubu sang mantan juara kelas ringan.
Pensiunan petarung asal Rusia itu mengaku sengaja membiarkan lawannya mencekik dahulu untuk kemudan membalikkan keadaan.
"Saat saya berikan dia kesempatan melakukan guillotine, Dustin tidak mengambilnya," tukas Khabib, dilansir Juara.net dari Sport-Express.ru.
Baca Juga: Lihat Alex Pereira Mengusik Dricus du Plessis, Bos UFC Bilang Begini
"Yang kedua, dia mengambilnya..."
"Saya sengaja membiarkan dia melakukan jurus tersebut."
"Dia mengerahkan segalanya dan saya sukses mengganti posisi."
"Gerakan ini dibutuhkan untuk mengalahkan dia."
"Semua berjalan sesuai rencana meski agak penuh risiko. Kami harus berhati-hati."
"Tetapi, saat saya bisa melepaskan diri dari guillotine-nya, saya tahu dia sudah berakhir."
"Saya kemudian mengambil punggungnya dan balik mencekik," imbuh Khabib.
Sejak awal, kubu Si Elang memang sudah sangat mengamati Poirier.
Jurus cekikan yang jadi andalan sang lawan bahkan telah dia pahami luar dan dalam.
"Sepanjang kamp pelatihan, kami mempelajari jurus guillotine-nya," ungkap Khabib.
"Harus saya akui, jurus guillotine dengan tangan kanannya sungguh bagus."
"Dia selalu mencoba melakukannya..."
"Dia sering menggunakan tangan kanan, bukan tangan kiri."
"Saya juga melakukan hal yang sama."
"Saya bukan petarung kidal, tetapi saya sering mencekik dengan tangan kiri."
"Jadi, saya paham betul saat Dustin coba mengunci saya dengan tangan kanan," sambungnya.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | sport-express.ru |
Komentar