"Saya menang, maka saya puas. Ini merupakan malam yang menyenangkan, sama seperti biasanya. Saya sungguh mencintai tinju."
"Saya bisa melihatnya sendiri dengan penampilan," tambah Alvarez.
Terlepas dari hal itu, Berlanga juga punya kebahagiaannya sendiri.
Meski kalah, petinju yang sebelumnya tak terkalahkan dalam 22 laga ini setidaknya bisa berbangga diri karena bisa menahan pukulan keras sang lawan.
"Saya sadar bahwa saya tersambar pukulan terbaiknya pada ronde ketiga," ucapnya.
"Saya kemudian bicara pada sendiri bahwa saya tidak boleh terjatuh. Jatuh, kemudian saya bisa bangkit lagi. Itu adalah pukulan terbaiknya di pertarungan tersebut."
"Saya sekarang bisa bicara dengan bangga: 'Ya, memang saya harus memakan pukulan itu. Tetapi, saya bisa kembali dan membalas dia," imbuh Berlanga.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar