JUARA.NET - Pada sejarah hari ini 11 tahun yang lalu, Khabib Nurmagomedov menjadi salah satu saksi yang melihat Jon Jones mengalami pertarungan terberatnya di UFC.
Tepat sehari setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-25, Khabib mentas untuk kelima kalinya di UFC.
Dia dipasang menghadapi Pat Healy dalam gelaran UFC 165 di Toronto, Kanada.
UFC 165 berlangsung pada sejarah hari ini, 21 September 2013.
Laga Khabib vs Healy menjadi pertarungan pertama di sesi main card.
UFC 165 sendiri dipuncaki laga perebutan sabuk kelas berat ringan antara juara bertahan, Jon Jones, melawan Alexander Gustafsson.
Khabib menang atas Healy dengan angka mutlak 30-27, 30-27, 30-27.
Setelah kemenangan itu, The Eagle jadi bisa ikut menonton aksi Jon Jones yang berusaha mempertahankan titel untuk keenam kalinya.
Dengan rekornya saat itu 19-1, Jones kelihatan tidak bisa dikalahkan dengan satu-satunya hasil minor yang dia dapatkan adalah hasil diskualifikasi.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Tutup Mata Lawan, Muhammad Ali Selesaikan Karier Pendahulu Rekor Mike Tyson
Namun, Gustafsson datang ke UFC 165 dengan bekal 6 kemenangan beruntun.
Jagoan asal Swedia ini segera memperlihatkan bahwa dia adalah lawan yang berbahaya buat sang penguasa divisi.
Jon Jones sudah dibuat mengalami luka robek oleh Gustafsson di ronde pertama.
Bertarung selama 5 ronde, Jones dibikin babak belur dalam pertempuran terbuka dengan Gustafsson.
Jones menerima 110 serangan signifikan dari lawannya.
Jumlah tersebut adalah yang paling banyak dialami Jones sepanjang kariernya di UFC sampai saat itu.
Namun, Jon Jones tetap dinyatakan menang angka mutlak dengan skor tipis 48-47, 48-47, 49-46.
Setelah pertarungan, kedua petarung dikirim ke rumah sakit untuk menangani luka-luka mereka.
Jones mengakui bahwa pertarungan melawan Gustafsson adalah laga terberat yang dia alami sepanjang kariernya.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Raja Gol Liga Inggris Ngamuk, Alan Shearer Cetak 5 Gol setelah 5 Bulan Mandul
"Saya sudah meminta pertarungan seperti ini dalam waktu yang lama," kata Jones seperti dikutip dari Bleacherreport.
"Akhirnya saya mendapatkan pertarungan keras yang saya inginkan."
"Dia rival yang benar-benar tangguh dan tak diragukan ini, ini adalah pertarungan terberat saya."
Saking parahnya luka-luka yang dialami, Jon Jones sampai tidak bisa buang air sendiri saat berada di di rumah sakit.
"Saya harus menggunakan kamar mandi tetapi tangan saya bengkak semuanya," tutur Jones kepada Foxsports.
"Kaki saya sakit, lutut, semuanya memar."
"Saya tidak bisa mengelap badan sendiri, jadi pelatih membantu saya."
Karena berlangsung epik, pertarungan Jones vs Gustafsson itu mendapatkan banyak pujian.
Ada yang menyebutnya sebagai duel kelas berat ringan UFC terbaik sepanjang masa.
Pada 9 Juli 2020, laga ini bahkan dimasukkan ke dalam Hall of Fame UFC untuk Fight Wing.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bleacherreport.com, foxsports.com |
Komentar