"Kejuaraan kini akan diperebutkan antara dua pembalap, Martin dan Bagnaia."
"Pecco memenangkan beberapa poin dan mulai sekarang duel akan semakin ketat."
"Martin mendominasi dengan kecepatan yang luar biasa, dan Bagnaia finis di posisi ketiga, dengan sedikit keberuntungan karena jatuhnya Enea, yang mengendarai motor 5 persepuluh lebih cepat dari para pesaingnya, bahkan mungkin terlalu cepat," ungkap Pernat.
Baca Juga: Marc Marquez Keluhkan Penanganan Motornya di MotoGP Indonesia, Pemadam Apinya Kurang Tepat
Selain bicara soal persaingan juara dunia yang makin ketat, Pernat juga menyoroti KTM yang mulai mengubah cara mereka bekerja, Yamaha yang tak terlalu buruk dan Honda dengan performa yang cukup baik.
Honda berhasil menempatkan salah satu pembalap mereka, Johann Zarco finish di posisi top 10 dengan mendapatkan tempat kesembilan.
"KTM telah benar-benar mengubah cara kerjanya dan sekarang setelah kepergian Guidotti diumumkan. Performa manajer utama Yamaha juga bagus, Quartararo itu. Balapannya sama sekali tidak buruk."
"Kami melihat hasil pertama dari pekerjaan Bartolini dan manajemen baru."
"Saya juga mengakui bahwa Honda melakukan pekerjaan dengan baik, Zarco finis di 10 besar dengan kecepatan yang sangat bagus," jelas Pernat.
Terlepas bagaiman para tim berkembang, Pernat menyarankan Martin untuk lebih tenang dalam persaingannya memperebutkan gelar juara dunia dengan Bagnaia.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar