"Itu adalah poin yang krusial," ujarnya, dilansir Juara.net dari laman resmi BWF.
"Sebelumnya, saya hanya kecolongan dua angka beruntun."
"Oleh karena itu, saya berusaha terus mengejar dan tentunya bermain sebaik mungkin."
"Dari di depan net, saya tidak bermain dengan bagus," tambah Sen.
Sementara itu, kubu Jia sendiri mengakui kekalahannya.
Dia sadar bahwa lawan bermain dengan sangat bagus.
Tunggal putra Singapura tersebut ternyata juga kebingungan atas permainannya sendiri.
"Meski kalah, bermain di final adalah pencapaian bagi saya," terangnya.
"Saya ingin menggunakan pencapaian ini sebagai batu pijakan untuk masa depan."
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar