JUARA.NET - Final Syed Modi International 2024 meninggalkan perasaan bingung dalam benak tunggal putra Singapura, Jia Heng Jason Teh.
Laga kontra Lakshya Sen yang manggung kemarin Minggu (1/12/2024) di BBD U.P. Badminton Academy Lucklow itu dimenangkan sang wakil tuan rumah.
Pertandingan tersebut selesai dalam waktu 31 menit.
Pada gim pertama, lawan Jia menggila mengantongi kemenangan satu digit angka, 21-6.
Kegilaannya berlanjut di gim kedua dengan kembali menggulung lawan, 21-7.
Di balik pertandingan itu, ada satu momen yang disoroti oleh sang juara.
Pria yang pernah sekali mengalahkan Axelsen tersebut menyebut momen skor 16-7 adalah kunci kemenangannya.
Saat itu, Sen kecolongan dua poin beruntun setelah sempat unggul jauh 16-5.
Beruntung, dia masih bisa menguasai pertandingan dan menang 21-7.
Baca Juga: Mulai Bertugas Musim Depan, Kenneth Jonassen Pasang Mode Pengamat Lebih Dulu
"Itu adalah poin yang krusial," ujarnya, dilansir Juara.net dari laman resmi BWF.
"Sebelumnya, saya hanya kecolongan dua angka beruntun."
"Oleh karena itu, saya berusaha terus mengejar dan tentunya bermain sebaik mungkin."
"Dari di depan net, saya tidak bermain dengan bagus," tambah Sen.
Sementara itu, kubu Jia sendiri mengakui kekalahannya.
Dia sadar bahwa lawan bermain dengan sangat bagus.
Tunggal putra Singapura tersebut ternyata juga kebingungan atas permainannya sendiri.
"Meski kalah, bermain di final adalah pencapaian bagi saya," terangnya.
"Saya ingin menggunakan pencapaian ini sebagai batu pijakan untuk masa depan."
"Dia terus bermain cepat dan memberikan tekanan yang konstan..."
"Hari in, saya tidak bisa mengimbangi permainannya."
"Saya tak bisa mengimbangi rally serta serangannya. Saya sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya hari ini."
"Beberapa kesalahan sendiri saya lakukan."
"Yang jelas, dia bermain sangat bagus. Maka dari itu, dia layak mendapatkan pujian," tambah Jia.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar