Bukan kaleng-kaleng, dia mencuri enam poin beruntun hingga kedudukan 14-9.
Dia berpeluang menyudahi gim pertama dengan keunggulan 20-12.
Tanpa kesalahan, serangan cocoran mautnya mengunci kemenangan 21-12.
Lanjut ke gim dua, Naraoka unggul tipis 2-1 pada permulaan laga.
Namun, keunggulannya tak berlangsung lama.
Niatnya menjatuhkan bola ke belakang malah jatuh di luar arena permainan, 2-2.
Setelah membalikkan skor 3-2, Jonatan mulai menguasai jalannya pertandingan.
Posisinya semakin nyaman karena lawan sering membuat kesalahan sendiri.
Salah satu kesalahan dilakukan Naraoka saat tertinggal 3-8.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | bwfworldtourfinals.bwfbadminton.com |
Komentar