JUARA.NET - Pada sejarah hari ini 61 tahun yang lalu, penganugerahan Ballon d'Or superlangka terjadi di sepak bola di mana seorang penjaga gawang menjadi pemenangnya.
Ballon d'Or adalah penghargaan individual buat pesepak bola yang diberikan oleh media Prancis, France Football.
Sempat hanya diperuntukkan bagi pemain Eropa, kini Ballon d'Or dianggap sebagai trofi tertinggi untuk pesepak bola terbaik di dunia.
Mulai diberikan pada tahun 1956, Ballon d'Or biasanya dimenangi oleh pemain-pemain berposisi ofensif.
Dari Alfredo Di Stefano, Johan Cruyff, Kevin Keegan, Karl-Heinz Rummenigge, Michel Platini, Marco van Basten, Ronaldo, sampai era Lionel Messi-Cristano Ronaldo pernah menjadi pemenang.
Pemain-pemain berposisi defensif sering terpinggirkan dalam anugerah ini.
Bek sangat jarang menjadi pemenang seperti Fabio Cannavaro pada 2006, yang harus menunggu 10 tahun untuk seorang pemain belakang mendapatkan pengakuan sebagai pesepak bola terbaik.
Lebih langka lagi adalah kejadian seorang penjaga gawang memenangi Ballon d'Or.
Sampai edisi 2024, hanya sekali terjadi seorang kiper terpilih sebagai pemenang.
Momennya terjadi pada tahun 1963.
Dalam acara penganugerahan di Paris yang berlangsung pada sejarah hari ini, 17 Desember 1963, Lev Yashin terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa.
Mendapatkan 73 suara, kiper asal Uni Soviet itu memenangi persaingan dengan Gianni Rivera (55) dan Jimmy Greaves (50).
Rivera menjuarai Piala Champions 1962-1963 bersama AC Milan.
Sementara itu, Greaves merupakan kampiun Piala Winners 1962-1963 bareng Tottenham Hotspur.
Pada tahun itu, Yashin sebetulnya hanya memenangi Liga Uni Soviet bersama Dynamo Moscow.
Namun, reputasinya sudah mendunia sejak Piala Dunia 1958.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Satu-satunya dari Indonesia, The Daddies Juara BWF World Tour Finals
Yashin membawa Uni Soviet ke babak perempat final dan mencegah Brasil dengan Pele yang sedang hebat-hebatnya menang lebih besar dari 2-0.
Kiper kelahiran 22 Oktober 1929 itu sudah dinominasikan meraih Ballon d'Or pada 1960 dan 1961 tetapi hanya finis di peringkat 5 serta 4.
Di masa itu, seorang penjaga gawang biasanya hanya menunggu di depan gawang.
Tetapi, Lev Yashin menjadi cikal bakal kiper modern dengan dia memberikan komando untuk lini belakang dan sering keluar dari sarangnya untuk mencegat bola silang serta menutup ruang penyerang lawan.
Dijuluki Black Spider atau Black Panther karena sering mamakai kostum serbahitam, Yashin memberikan salah satu penampilan terbaiknya pada 1963 dalam laga Inggris melawan Sisa Dunia.
Dalam pertandingan peringatan 100 tahun FA Inggris yang berlangsung pada 23 Oktober 1963 itu, Yashin membuat banyak penyelamatan hebat.
Performa itu berperan besar memenangkan hati banyak pemberi suara yang menobatkannya meraih Ballon d'Or 1963.
Sekarang nama Lev Yashin digunakan sebagai anugerah tahunan untuk kiper terbaik di dunia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar