"Setelah saya berada di Dagestan, lengan saya tertinju," kata Umar Nurmagomedov.
"Saya pergi ke dokter, melakukan rontgen, dan mereka berkata, 'Lengan Anda patah'."
"Bahkan setelah itu, 20 hari kemudian, saya mulai berlari dan berlatih shadowboxing untuk menjaga kebugaran."
"Rasa sakitnya masih ada, namun saya terus berlatih. Seiring berjalannya waktu, itu terasa lebih baik," lanjutnya.
Umar lantas menceritakan bagaimana dia terus berlatih di tengah kekhawatiran timnya.
Sang manajer pun sempat mengingatkan Umar bahwa dia cedera, tapi sepupu Khabib itu tetap bersikeras ingin tampil bertarung.
"Saya mulai melakukan grappling, gulat, dan bahkan melempar pukulan,"ungkap Umar.
"Saya mengatakan kepada manajer saya, Ali (Abdelaziz), 'Saya ingin bertarung'. Ia mengingatkan saya bahwa saya cedera, namun saya bersikeras."
"Bahkan kakak saya berkata, 'Apakah kamu sudah gila? Kamu tidak bisa bertarung seperti ini."
"Namun ketika UFC meminta lagi, saya mengatakan kepada Ali untuk mewujudkannya."
"Saya ingin bertarung di bulan Ramadan jika Merab setuju," terangnya.
Umar pada akhirnya mendapatkan duel menghadapi Merab di tanggal 18 Januari sebelum bulan Ramadhan.
Meski sempat terungkap ke publik, wawancara Umar yang menyatakan dirinya belum sembuh dari cedera itu dikabarkan ditakedown dari Youtube untuk menghindari spekulasi publik.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | MMANews.com |
Komentar