Usai laga Jonatan mengakui bahwa bertarung di depan publik negara sendiri memang tidak mudah.
Ia juga menuturkan bahwa keinginannya untuk menyelesaikan pertandingan lebih cepat justru jadi boomerang baginya.
Jonatan pun akhirnya menemukan solusi untuk masalah itu dan berakhir meraih kemenangan.
"Ya balik lagi sih karna gak gampang ketika bermain di rumah sendiri dan dari diri sendiri untuk ngontrol diri ketika sudah leading 20-15 yang cukup jauh," kata lelaki berusia 27 tahun itu sebagaiman dilansir dari Bolasport.com.
"Beberapa kali tadi berusaha untuk cepat-cepat menyelesaikan pertandingan dengan menggunakan beberapa kali serangan, tapi justru itu malah menjadi boomerang untuk diri saya sendiri dan memang beberapa kali Wang sudah merancang itu untuk membuat saya mati sendiri dan kondisinya juga dia kalah angin."
"Dia coba berusaha untuk mengangkat bola dan ketika kalah satu poin, saya berusaha semaksimal mungkin untuk banyak melakukan serangan tapi beberapa kali tadi balik lagi dan akhirnya mati sendiri."
"Tapi akhirnya saya memutuskan kalau bola belakang gak usah dikencengin dulu, jadi lebih di pleasing dulu yang akhirnya sebenernya matinya bukan karena diserang."
"Itu perubahan strategi yang berpengaruh ke poin," jelasnya.
Kini setelah lolos final, Jonatan akan berhadapan dengan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar