"Julukan Naga Api sebenarnya berasal dari penggemar China, bukan dari fans Indonesia."
"Setelah Hendra-Ahsan memenangi gelar dunia di Guangzhou, penggemar China memanggil saya Naga Api. Kemudian orang Indonesia mengikutinya, dan julukan itu terus melekat sampai sekarang," ujar Herry IP di Akademi Bulu Tangkis Malaysia, Bukit Kiara, Kuala Lumpur, Jumat (31/1/2025).
Kini, Herry berharap dapat memanfaatkan kekuatan Naga Api untuk menginspirasi pasangan ganda Malaysia meraih kejayaan.
Salah satu masalah yang telah dia identifikasi adalah kecenderungan pasangan Malaysia untuk bermain defensif saat berada dalam tekanan, sebuah kelemahan yang dia amati selama Indonesia Masters 2025 di Jakarta.
"Pasangan Malaysia terlalu sering mengangkat shuttlecock ketika tertekan oleh lawan, yang membuat mereka beralih ke posisi defensif. Ini harus dihentikan," kata Herry.
"Saya perlu melakukan penyesuaian taktis agar mereka dapat mengendalikan reli alih-alih menyerah."
"Ini adalah salah satu area perhatian, tetapi saya juga akan duduk bersama setiap pemain secara individu untuk mengeluarkan potensi sebenarnya," jelasnya.
Baca Juga: Herry IP: Penakluk Fajar-Rian Dapat 1 Poin Lawan Indonesia di Beregu Campuran Asia
Meskipun secara resmi baru memulai kerjanya pada 1 Februari, Herry tidak menyia-nyiakan waktu untuk menilai set-up pelatihan nasional bulu tangkis Malaysia.
"Saya hanya mampir untuk memeriksa sesi latihan dan fasilitas sebelum saya resmi mulai besok (1 Februari)," katanya.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar