JUARA.NET - Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky tampak mempertanyakan urgensi perubahan sistem skor yang dilakukan BWF.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memunculkan kembali wacana perubahan sistem skor di dunia bulu tangkis.
Saat ini, pertandingan bulu tangkis menggunakan sistem rally 21 poin dengan maksimal setting di angka 30.
Namun, BWF berniat melakukan uji coba sistem skor baru 3x15 pada turnamen tertentu.
BWF mengumumkan bahwa sistem penilaian baru ini akan diuji coba di beberapa event kontinental dan World Tour Grade 3 terpilih, serta turnamen nasional dan liga klub internasional, mulai bulan depan hingga Oktober.
Sistem baru ini pun disiapkan untuk menggantikan sistem skor yang lama.
Wacana perubahan skor ini pun mendapatkan reaksi dari berbagai pihak termasuk Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky.
Dilansir dari New Strait Times, Rexy mempertanyakan urgensi masalah perubahan sistem skor itu.
Menurutnya, sistem yang sekarang sudah cukup kompetitif dan menghibur.
Apalagi, BWF sejatinya masih punya banyak hal lain yang perlu diperhatikan ketimbang masalah sistem skor.
"Saya tidak melihat mengapa BWF perlu mengubahnya," kata Rexy.
"Format 21 poin sudah menarik. Pertandingan tenis, terutama Grand Slam, sering kali berlangsung lebih dari lima jam dan masih menarik jutaan penonton."
"Di masa lalu, mereka bereksperimen dengan sistem tujuh poin dan 11 poin sebelum menetapkan 21 poin."
"BWF memiliki hal-hal yang lebih penting untuk difokuskan, seperti meningkatkan olahraga dan merawat para pemain dengan lebih baik."
"Mengubah sistem penilaian tidak akan membuat perbedaan besar," terangnya.
Terlepas dari komentar Rexy, BWF akan menguji coba sistem skor tersebut terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah akan menggunakannya secara permanen atau tidak.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Straits Time |
Komentar