"Di Olimpiade, target terbesar itu kami gantungkan," ucapnya, dilansir Juara.net dari BWFBadminton.com.
Baca Juga: Berpotensi Masuk Skuad Sudirman Cup di Tengah Absennya Lee Zii Jia, Justin Hoh Bilang Begini
"Setelah harapan tersebut kandas, kami tidak punya waktu untuk memikirkan performa kami dan mempelajari lawan-lawan yang sudah diadapi."
"Itu terjadi karena banyak turnamen beruntun yang kami ikuti. Kami lelah baik fisik maupun psikis yang membuat kami tidak tampil dalam kondisi terbaik."
"Keadaan tersebut sungguhlah berat... Sulit bagi kami bisa kembali termotivasi dan menjalani persiapan 100 persen."
"Usai Olimpiade, kami kurang latihan dan kehilangan masa otot."
"Sepanjang tahun kami mulai meningkatkan kekuatan dan kondisi. Saya yakin hal tersebut banyak membantu kami," tambah Shida.
Di sisi lain, Matsuyama sempat kesulitan mencerna keberhasilan mereka pada All England Open 2025.
Menjuarai turnamen super 1000 itu sudah menjadi cita-citanya sejak lama.
"Saya masih merasa kami tidak benar-benar menang," ujarnya.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar