Acosta menambahkan, kunci performa KTM ada pada tingkat cengkeraman di lintasan.
Dengan cengkeraman rendah, seperti di Argentina, RC16 akan kesulitan.
Namun, apabila memiliki cengkeraman yang lebih tinggi, performanya akan lebih baik.
Itu terjadi saat Q2 di Austin yang mana Acosta bisa bersaing di empat besar, tetapi pengeremannya berjalan sulit saat sprint.
"Sepeda motor, jika ada cengkeraman, akan melaju cukup baik," ucap Acosta.
"Namun ketika tidak ada pegangan, masalah datang dari mana-mana."
"Kami kekurangan banyak cengkeraman dan kami menderitanya saat pengereman."
"Dengan cengkeraman, relatif mudah bagi kami untuk menjadi kompetitif. Namun sangat sulit untuk memahami penurunan performa antara Q2 dan Sprint," pungkasnya.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Es.motorsport.com |
Komentar