Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Syamsir Alam, Perjuangan dari Depok Hingga Amerika

By Oka Akhsan M. - Selasa, 29 Januari 2013 | 19:37 WIB
Syamsir Alam (Peksi Cahyo/Bolanews)

Tetap Nasionalis

Selain kepindahannya ke DC United menuai kritikan, beberapa orang juga sempat menyebut Alam tidak nasionalis lantaran pemain bernomor punggung 77 itu tidak pernah membela tim nasional senior Indonesia. Ia hanya pernah tampil bersama timnas U-19, U-17, dan U-23.

Alam dipanggil untuk memperkuat timnas Sea Games 2011. Akan tetapi, ia tidak terpilih. Sinarnya masih kalah terang dibanding striker muda lainnya macam Titus Bonai atau Patrich Wanggai.

"Mungkin belum banyak orang yang mengerti bahwa setiap negara harus mengirimkan surat ke klub untuk menarik pemain mereka masing-masing dan pemain sama sekali tidak memiliki hak. Bohong kalau ada yang bilang saya tidak mau membela negara," kata Alam memberi pembelaan.

"Kalau ada media yang bisa menjelaskan peraturan FIFA, mungkin orang-orang akan lebih mengerti. Sebagai pemain, saya sudah bicara ke klub dan minta izin untuk membela negara, tapi mereka takut saya kena masalah karena dualisme di Indonesia," imbuhnya.

Tato Penghias Tubuh

Sebagai pesepak bola yang sedang digandrungi anak muda, Alam memaksimalkan penampilannya dengan tato. Ia pun tidak peduli dengan pendapat miring orang-orang.

"Saya Islam dan agama keluarga saya kuat. Orang bertanya apakah solat saya diterima atau tidak dengan tato ini. Itu urusan saya dan Tuhan," ujar Alam.

Dari sekian banyak tato yang menempel di tubuh, Alam paling suka dengan tato Geisha yang berada di tangan kanannya.

"Tato Geisha ini mencerminkan ibu saya. Dia sosok yang lebih banyak bekerja daripada bicara," tuntas Alam.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P