Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Point Guard CLS Knights Indonesia Cetak 1.000 Poin pada ABL 2018

By TB Kumara - Selasa, 20 Februari 2018 | 14:12 WIB
Poin Guard CLS Knights Indonesia, Mario Wuysang (putih) mencoba melewati hadangan pemain basket Saigon Heat pada laga lanjutan ABL di GOR Kertajaya Surabaya, Minggu (18/2/2018). (TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Point Guard CLS Knights Indonesia, Mario Wuysang, berhasil menorehkan rekor pribadi dengan mencetak 1.000 poin selama berkiprah di ajang ASEAN Basketball League (ABL) 2018.

Pencapaian 1.000 poin itu dicetak saat CLS Knights Indonesia kontra Saigon Heat dalam di kompetisi ABL musim 2017-2018, Minggu (18/2/2018) di GOR Kertajaya.

Namun, pemain berusia 38 tahun ini tidak mampu membawa timnya memenangi laga ini, kalah dengan skor 88-93.

Mario menjadi pemain basket Indonesia pertama yang bisa mencetak 1.000 poin di ajang ABL.


Poin Guard CLS Knights Indonesia, Mario Wuysang (putih) mencoba melakukan lay-up pada laga lanjutan ABL di GOR Kertajaya Surabaya, Minggu (18/2/2018).(TB KUMARA/BOLASPORT.COM)

Meski begitu, pemain dengan ciri khas kepala plontos ini tidak mementingkan rekor pribadi. Baginya, kemenangan tim menjadi prioritas yang sangat penting.

"Saya tidak mementingkan rekor pribadi ini, sejujurnya saya lebih berharap dapat memenangi laga melawan mereka," ujar Mario.

Baca Juga:

Sementara itu, Managing Partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja menilai pencapaian 1.000 poin Mario Wuysang menjadi hal yang sangat luar biasa.

Tidak hanya itu, meski timnya kalah, pemain-pemain CLS Knights Indonesia menunjukan kemampuan yang maksimal sepanjang laga.

"1.000 poin itu pencapaian karier yang luar biasa. Ia lahir di kota ini dan bisa membuat sejarah di ABL di kota kelahirannya pula," ucap Christopher.

"Saya berterima kasih kepada seluruh fans CLS Knights yang hadir langsung. Saat ia melewati rekor 1.000 poin, rasanya GOR ini mau meledak," kata Itop sapaan akrab Cristopher.

Namun, laga ini ternoda dengan beberapa keputusan wasit yang sangat buruk. Terutama di tiga menit kuarter akhir.

"Buat saya, pertandingan kemarin wasit sangat buruk. Mungkin kalian bisa menerjemahkannya sendiri."

"Penonton yang melihat langsung di game tadi, juga sudah pintar, bisa menilai. Kami dan penonton kecewa dengan beberapa keputusan wasit (bad call) yang sangat merugikan tim kami,” ujarnya.

Laga selanjutnya di ajang kompetisi ABL, Mario Wuysang dkk akan menjamu, Mono Vampire (Thailand) pada Rabu, (21/2/2018) di GOR Kertajaya Surabaya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P